Makassar, Batarapos, - Sungguh malang nasib keluarga Saldi Tahir (46) bersama istri Yusnawati (45) dan tiga anaknya Febri Amanda (23), Alfian Suadana (13), Bagaskara (12) calon penumpang Maskapai tujuan Jakarta terpaksa menunda keberangkatannya, mereka tidak menyangka mendapat kekerasan sejumlah Security Bandara 29/6/18.
Saat itu sekitar pukul 09.45 wita keluarga Saldi Tahir sedang menuju ruang tunggu dengan mengantre di bahagian pemeriksaan barang mesin X Ray.
Posisi mereka terpisah tidak berjejeran namun tidak berjauhan ada yang di depan, ditengah dan dibelakang dengan diantarai para calon penumpang lainnya.
Tiba giliran sang Istri Yusnawati memeriksakan barangnya, si anak Febri Amanda yang berada di antrean ketiga dari ibunya mengeluarkan barang bawaannya, ia kemudian melewati seorang penumpang laki-laki di depannya.
Baca Juga :
- Mantan Kasat Narkoba Polres Luwu Timur Jalani Sidang Etik, Ini Sangsinya !
- Bupati Luwu Timur Hadiri Open House Gubernur Sulsel
- Membongkar Kasus Pasar Sentral Makassar : Perjanjian Kerjasama Pemkot Dengan PT.MTIR
- Video : MTs Al-Ihsan Memprihatinkan, Kasek Malas Ngantor
- Baksos, IPMIBAR Bersama Puskesmas Lamuru Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Tiba di Makassar, Jenazah IYL Dimakamkan Hari Kamis
Dengan maksud hanya ingin menitipkan barang bawaan yang di pegangnya kepada si ibu, dengan harapan agar sekaligus saja menjalani pemeriksaan barang.
Namun penumpang lelaki yang di lewati tersebut melakukan teguran, dan naas security bandara yang melihat hal tersebut langsung menyikapi dengan melakukan aksi brutal seperti koboi (premanisme red).
"Penumpang di depan anak saya itu menegur, dan tiba-tiba saja petugas security yang mendengar protes penumpang lainnya itu datang menghalau anak saya dan langsung merampas serta membuang barang kami," kata Yusnawati saat pemeriksaan SPKT Mapolda Sulsel.
Lalu menurut Yusnawati dia dan anaknya kemudian di perlakukan lebih tidak wajar lagi dimana semua termasuk barang bawaan Febri Amanda yang di pegangnya langsung diambil oleh petugas security di keluarkan lalu di lempar.
"Saya tidak terima, mendapat perlakuan buruk seperti itu, petugas itu melemparkan barang kami," tutur Yusnawati.
Melihat hal tersebut sontak sang suami Saldi Tahir tak menerima anak dan istrinya di perlakukan kasar lagi tak sangat tidak wajar lalu bereaksi terhadap petugas security bandara.
"Kamu kenapa kasar sekali sama perempuan," ucap Saldi.
Namun perkataan tersebut lanjut Saldi membuat petugas security bandara semakin beringas, beberapa petugas lain langsung memegangnya.
Saldi mengaku Kepalanya di tundukkan, dan beberapa oknum petugas security lain melayangkan pukulan ke arah kepala dan dada hingga memar di hadapan sanak keluarganya.
"Ini kepala saya benjol, ini bekas luka di dada saya, dan di bahu kanan saya luka," cetus Saldi sambil memperlihatkan seluruh bekas luka di sekucur tubuhnya.
Terkesan di perlakukan cukup sadis tak hanya pengakuan dari Saldi yang mendapat kekerasan, Yusnawati dan kedua anaknya, Febri, dan Alfin jugapun demikian, Hijab Febri bahkan sampai ditarik hingga terlepas, sedangkan Alfin dicekik, tangannya diputar pelintir sambil ditarik petugas.
Febri Amanda juga lalu memperagakan aksi koboi sejumlah petugas security bandara yang tidak manusiawi tersebut di hadapan petugas Aparat Kepolisian Polda Sulsel.
"Saya tidak tahu diapakan ini mukaku, ini wajahku," sambung Yusnawati
Sambil menunjuk memperlihatkan bekas lukanya tepat di bagian pelipis kanan, dan bawah kantung mata, tergores memerah dimana juga ada bekas darah yang sudah mengering.
Keluarga Saldi Tahir kini berharap tak ada upaya pihak bandara mengutak-atikkan kamera CCTV, di mana puluhan petugas bandara yang terlibat penganiayaan secara beramai-ramai itu terekam.
Sejauh informasi yang dihimpun, pihak Polda Sulsel kini telah memanggil sejumlah sucurity bandara yang diduga terlibat dalam aksi pemukulan tersebut yang dapat di jerat pasal 170 KHUP dengan ancaman penjara diatas 5 tahun.
Sementara dalam konfirmasi Manajer Security Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Arif Sidajuddin, membenarkan jika Febri mendahului penumpang di depannya, sehingga ditegur oleh penumpang tersebut di kutip infomakassar.com
"Ada kamera CCTV, Nanti kita lihat bagaimana kejadiannya", jelas Arif yang juga berada di SPKT Mapolda Sulsel. (Zul).