Gowa BTR Pos
Hujan deras siang malam selama beberapa hari yang mengguyur sejumlah wilayah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan membuat masyarakat harus waspada terlebih telah berpotensi mengalami bencana yang tiba-tiba dan tak terduga, seperti banjir, tanah longsor, dan lain-lain dimana bisa saja menelan korban jiwa.
Di Kabupaten Gowa Kecamatan Pallangga, Desa Taeng, Dusun Taeng, pemukiman gubuk yang berdiri disekitar bantaran sungai Taeng (lokasi penyeberangan) pada senin 30/1/2017 pukul 11.00 wib bencana itu terjadi dan nyaris menelan korban jiwa setelah sebuah pohon besar tiba-tiba tumbang akibat hujan deras selama beberapa hari menimpa sebuah rumah gubuk berpenghuni tiga orang.
Baca Juga :
- Terekam CCTV, Sebelum Ditembak Mati, Amril Ditabrak Menggunakan Mobil Lantas
- NH Bersama Tim Turunkan Langsung Alat Peraga Di Pilkada Demokratis
- Amin Syam Sebut NH-Aziz Unggul Soal Program
- Tiba di Makassar, Jenazah IYL Dimakamkan Hari Kamis
- IRT Diringkus Oleh Satres Narkoba Polres Gowa
- Unit Narkoba Polres Gowa Ringkus Dua Aparat Kantor Desa di Kecamatan Palangga
Pasangan suami istri Dg.Tompo (30) (tukang parkir) dan Sukma (27) beserta anaknya Fatur (4) nyaris menjadi korban setelah rumah gubuknya porak-poranda rusak parah hampir rata dengan tanah setelah tertimpa pohon tumbang yang berada disamping rumahnya. "Saat lagi hujan keras saya dan istri bersama anakku lagi duduk diruangan tamu sambil menonton acara tv tiba-tiba pohon itu tumbang menimpa rumahku" ucap Dg.Tompo.
"Tiba-tiba pohon itu tumbang langsung menimpa dan merobohkan rumahku serta merusak menghancurkan lemari juga tv,salon beserta sejumlah perabotan lainnya, untung kami tidak berada dalam kamar atau agak jauh dari tempat penyimpanan lemari bufet tv, kalo tidak mungkin kami bisa jadi korban ", cetus Dg.Tompo menceritakan.
Akibat peristiwa ini rumah gubuk beserta isinya tersebut akhirnya dievakuasi oleh warga sekitar yang terlihat turut membantu dengan bergotong royong membongkar mengangkat puing-puing rumah gubuk tersebut beserta perabotannya sebelum diperbaiki atau dibangun kembali.
Dalam mengevakuasi pohon tumbang yang berada dilokasi rumah gubuknya pasangan suami istri ini harus mengeluarkan uang untuk menyewakan alat senso kayu beserta tukangnya. "Saya terpaksa menyewa alat senso dan tukangnya sebesar 400 ribu karena pohon itu sangat besar untuk diangkat", tutur Sukma.
Hingga berita ini diturunkan belum ada bantuan dari pemerintah daerah setempat, menurut Kepala Desa Taeng H.Nurdin Yasin pihaknya sudah bertindak dan akan mengupayakan agar korban bisa mendapat bantuan dari dinas sosial atau pemerintah daerah Kabupaten Gowa.
"Kepala Dusun Taeng sudah melaporkan dan berada dilokasi kejadian untuk melakukan identifikasi mengambil gambar, dimana peristiwa ini memang benar terjadi dan disaksikan pemerintah setempat", jelas H.Nurdin Yasin. Sementara menurut kepala dusun Taeng Mulya Hamza Dg.Lawa lokasi kejadian bencana tersebut berada tidak jauh dari lokasi rumahnya.
"Saya sudah melihat kondisi rumah korban dilokasi kejadian hanya saja belum bertemu pemilik rumah yang menjadi korban", kata Mulya Hamzah Dg.Lawa. Sejumlah masyarakat terlebih mereka korban bencana sangat mengharapkan kepedulian dan perhatian instansi terkait pemerintah daerah Kabupaten Gowa agar segera dapat menyalurkan bantuannya. (Zul).