Pangkep BTR Pos,
Dianggap lolos bebas temuan sejak tahun 2015-2016, proyek pembangunan jalan beton oleh dinas PU Pangkep pada sejumlah ruas jalan dalam kota anggarannya "gas full", terpantau hingga akhir tahun 2016 nilainya membengkak setiap tahunnya, pada hal perencanaannya layak dipertanyakan dan sangat mencurigakan, penegak hukum gagal fokus ?.
Dianggap lolos bebas temuan sejak tahun 2015-2016, proyek pembangunan jalan beton oleh dinas PU Pangkep pada sejumlah ruas jalan dalam kota anggarannya "gas full", terpantau hingga akhir tahun 2016 nilainya membengkak setiap tahunnya, pada hal perencanaannya layak dipertanyakan dan sangat mencurigakan, penegak hukum gagal fokus ?.
Baca Juga :
- Terekam CCTV, Sebelum Ditembak Mati, Amril Ditabrak Menggunakan Mobil Lantas
- NH Bersama Tim Turunkan Langsung Alat Peraga Di Pilkada Demokratis
- Amin Syam Sebut NH-Aziz Unggul Soal Program
- Kapolres Bersama Kanit Laka Turun Langsung Gatur Pagi Ke Jalan
- Kapolres Pangkep Berikan Reward, Kepada Anggota Berprestasi
- Sang Jendral Peduli, Sambangi Warga Kurang Mampu Di Pangkep
Selain dianggap pemborosan dengan nilai peningkatan anggaran yang sangat siknifikan dan fantastis yakni dianggarkan dua kali lipat dari anggaran sebelumnya, pembangunan jalan beton diduga telah berpotensi menjadi lahan korupsi, dengan hasil pekerjaan terkesan buruk rupa. Melalui Koordinator Investigasi Lsm Gerasi (Gerakan Rakyat Anti Korupsi) Kabupaten Pangkep Muin, mengritisi perencanaan pembangunan milik Pemerintah Kabupaten Pangkep yang memiliki anggaran membengkak.
"Dalam anggaran yang dikeluarkan Negara tahun 2016 tercatat hampir dua kali lipat besarannya dari anggaran tahun sebelumnya tahun 2015", tuturnya. Menurutnya hasil pekerjaan proyek jalan beton tersebut buruk rupa yang memiliki dampak lingkungan, sehingga banyak masyarakat yang mengeluh sebab di dalam perkotaan di bangun jalan jalan beton, di mana jalan tersebut lebih tinggi dari rumah-rumah warga.
"Masyarakat khususnya di perkotaan seperti diwilayah Mesjid Agung dan wilayah dekat kantor Kodim hasil pekerjaan tersebut tidak sesuai harapan masyarakat boleh dikatakan proyek asal jadi yang di bangun di kabupaten pangkep, itu sudah jelas pemborosan anggaran yang jauh dari kesejahteraan masyarakat, bahkan membebani masyarakat dimana mereka harus memikirkan rumah mereka yang tergenang banjir dan pastinya mereka mengeluarkan uang untuk membeli timbunan, sebaiknya pemerintah memikirkan drenaise, jangan jalan beton terus, proyek jalan beton bisa saja, yang penting pada tempatnya, kami Masyarakat merasakan langsung imbas dari peroyek jalan beton yang di bangun di perkotaan di tahun 2016 dampaknya adalah banjir, bila hujan turun, pemerintah jangan Cuma memikirkan pengguna jalan saja, tapi pemerintah harus memikirkan warga sekitar proyek tersebut apa dampak yang terjadi dalam sisi negatifnya yang dapat merugikan Masyarakat" jelasnya Muin.
Masyarakat berharap aparat penegak hukum agar tidak berdiam diri terhadap laporan masyarakat, dimana aktif melakukan pemantauan terhadap segala aktifitas pembangunan setiap proyek yang dikerjakan oleh instansi daerah dengan melakukan koordinasi dengan pihak inspektorat atau bawasda yang sangat aktif melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. "Oleh karena itu kami mengharapkan pihak penegak hukum baik Kejaksaan maupun kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut lantaran diduga merugikan negara Milyaran rupiah, “ ujar masyarakat (TIM)
"Dalam anggaran yang dikeluarkan Negara tahun 2016 tercatat hampir dua kali lipat besarannya dari anggaran tahun sebelumnya tahun 2015", tuturnya. Menurutnya hasil pekerjaan proyek jalan beton tersebut buruk rupa yang memiliki dampak lingkungan, sehingga banyak masyarakat yang mengeluh sebab di dalam perkotaan di bangun jalan jalan beton, di mana jalan tersebut lebih tinggi dari rumah-rumah warga.
"Masyarakat khususnya di perkotaan seperti diwilayah Mesjid Agung dan wilayah dekat kantor Kodim hasil pekerjaan tersebut tidak sesuai harapan masyarakat boleh dikatakan proyek asal jadi yang di bangun di kabupaten pangkep, itu sudah jelas pemborosan anggaran yang jauh dari kesejahteraan masyarakat, bahkan membebani masyarakat dimana mereka harus memikirkan rumah mereka yang tergenang banjir dan pastinya mereka mengeluarkan uang untuk membeli timbunan, sebaiknya pemerintah memikirkan drenaise, jangan jalan beton terus, proyek jalan beton bisa saja, yang penting pada tempatnya, kami Masyarakat merasakan langsung imbas dari peroyek jalan beton yang di bangun di perkotaan di tahun 2016 dampaknya adalah banjir, bila hujan turun, pemerintah jangan Cuma memikirkan pengguna jalan saja, tapi pemerintah harus memikirkan warga sekitar proyek tersebut apa dampak yang terjadi dalam sisi negatifnya yang dapat merugikan Masyarakat" jelasnya Muin.
Masyarakat berharap aparat penegak hukum agar tidak berdiam diri terhadap laporan masyarakat, dimana aktif melakukan pemantauan terhadap segala aktifitas pembangunan setiap proyek yang dikerjakan oleh instansi daerah dengan melakukan koordinasi dengan pihak inspektorat atau bawasda yang sangat aktif melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. "Oleh karena itu kami mengharapkan pihak penegak hukum baik Kejaksaan maupun kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut lantaran diduga merugikan negara Milyaran rupiah, “ ujar masyarakat (TIM)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p