Malili. Batara pos
Pembangunan Free Intake dan Jaringan Irigasi Desa yang digagas Konsorsium Cinta Lingkungan akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat petani di dua desa di Kecamatan Malili yakni Desa Manurung dan Tarabbi. Demikian dikatakan Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler usai meletakkan batu pertama pembangunan Free Intake dan Jaringan Irigasi Desa dilokasi proyek Desa Tarabbi, Jumat (24/11/2017) sore.
Menurutnya pembangunan free intake dan jaringan irigasi ini akan membantu mengaliri sawah petani yang mencapai 200 hektar lebih. Dimana dari 200 hektare sawah tersebut sebagian besar merupakan pertanian organik.
Baca Juga :
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Dinkes PPKB Sidrap Studi Tiru di Kampung KB Pongkeru Luwu Timur
- DP2KB Lutim Gelar Workshop Advokasi KIE
- Rapat Paripurna DPRD, Husler : Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Hasil Kinerja Eksekutif dan Legislatif
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
"Jika melihat potensinya, dua desa ini kedepan bisa jadi sentra penghasil produk pertanian organik," kata Husler.
Husler juga melihat bahwa free intake ini punya potensi untuk dikembangkan menjadi bendungan. Disamping mengaliri sawah pertanian organik masyarakat, kata Husler, juga bisa juga dimanfaatkan untuk sektor kelistrikan.
MCA Indonesia Wilayah Luwu Raya, Amri Liwang mengatakan konsep yang ditawarkan ini memang di programkan dari hulu hingga hilir dan terintegrasi dengan pemerintahan secara berjenjang dari tingkat Kabupaten hingga Desa selaku penerima manfaat.
Menurutnya program ini bergulir sejak tahun 2016 dengan anggaran dana yang digelontorkan untuk Luwu Timur telah mencapai Rp 55 Milyar. MCA Indonesia, kata Amri menggandeng beberapa NGO di Luwu Timur seperti Yayasan Lembaga Pengembangan Ekonomi Masyarakat (YLP2M), SCF, Jurnal Celebes, Swisscontak, dan Hivos untuk menjalankan beberapa program pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan.
Mewakili Konsorsium Cinta Lingkungan (KCL), Ketua Yayasan Lembaga Pengembangan Ekonomi Masyarakat (YLP2M) Luwu Timur selaku pengelola program, Muslimin A Latif mengatakan program KCL di dua desa ini menggunakan anggaran sebesar Rp 6,8 Milyar yang bersumber dari MCA Indonesia. Anggaran itu diarahkan untuk peningkatan kapasitas petani, bumdes, infrastuktur desa, hingga pelatihan kelompok ekonomi perempuan.
Terkait pembangunan Free Intake dan jaringan irigasi desa ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 2.341.737.000 dan akan diperkirakan rampung pada Februari 2018 mendatang. Muslimin juga mengharapkan agar setelah rampungnya pembangunan Free intake ini, agar nantinya ada dukungan lebih lanjut dari Pemerintah Daerah dalam hal pemeliharaan, mengingat banyak sekali manfaatnya bagi masyarakat.