Jeneponto, Batarapos.com - Program bantuan benih jagung yang paket dengan pupuk untuk alokasi anggaran 2017 bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) APBN sebanyak kurang lebih 200 kelompok tani namun hingga saat ini masih tersisa 71 kelompok tani yang belum tercairkan dana untuk pupuknya.
Kepala dinas pertanian kabupaten Jeneponto, Drs. H.Ahmad MP saat ditemui di ruang kerjanya oleh media ini, mengakui kalau masih ada sisa 71 kelompok tani yang belum di cairkan dana pupuknya, Iya memang masih ada 71 kelompok tani yang belum mencairkan dananya kendalanya adalah dari pihak bank BPD yang serba mampersulit karena terlalu banyak aturan internalnya yang diterapkan.
Baca Juga :
- Baksos, IPMIBAR Bersama Puskesmas Lamuru Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Tiba di Makassar, Jenazah IYL Dimakamkan Hari Kamis
- Ini Jumlah Jamaah Calon Haji Jeneponto, Yang Berangkat ke Asrama Haji Sudiang Makassar
- Si Jago Merah Kembali Hanguskan 2 Unit Rumah Panggung, Rata Dengan Tanah
- Sebanyak 346 JCH Berangkat ke Asrama Haji Sudiang Makassar, Ini Harapan Wakil Bupati Jeneponto
- Video : MTs Al-Ihsan Memprihatinkan, Kasek Malas Ngantor
Ia juga menjelaskan bahwa, “Jika pihak bank BPD pembangunan daerah tidak ingin mencairkan apabila tidak ada tanda tangan ketua atau bendahara kelompok tani yang tidak sesuai dengan tanda tangan pertama walaupun masih orang yang sama, selain dari pada itu pihak bank juga tidak akan mencairkan ketika dia tidak bisa menunjukkan surat keterangan terdaftar (SKT) yang asli, pembentukan ataupun pengukuhan kelompok tani masing-masing, jaďi kami dari pihak dinas pertanian sangat menyayangkan pelayanan bank BPD yang tidak membuka ruang khusus bagi kelompok tani, karena ini dana hanya numpang lewat jadi kelompok tani yang sudah pernah datang 2 sampai 3 kali ke BPD lalu tidak terlayani maka dia tidak mau datang lagi apalagi kalau rumahnya yang jauh di bangkala barat itu kan membutuhkan biàya dan waktu lagipula setelah dia cairkan itu kan lansung diambil oleh H.Malik selaku distributor pupuk," ungkapnya.
Lanjut H.Ahmad Jumat (24/5/19) di kantor dinas pertanian jln. Pakkterang, kel. Balang Toa, kec.Binamu, kab. Jeneponto, Sulsel mengatakan “Alhamdulillah berkat kerja keras dinas pertanian dengan distributor H.Malik dan pihak bank BPD sehingga dalam waktu dekat ini pegawai bank BPD akan turun kelapangan mendatangi masing-masing kelompok tani untuk segera mencairkan dananya,” ungkapnya.
Tempat terpisah PPK pertanian kec. Binamu Djufri Maurung menjelaskan bahwa “Sebenarnya untuk yang 71 kelompok tani yang belum cair dananya sampai sekarang itu bukan tanggung jawab saya, ia juga mengatakan kalau itu tanggung jawab PPK yang sebelumnya, toh justru kenapa pupuk yang 27 kelompok tani tidak mau di turunkan oleh H.Malik padahal dananya sudah masuk di rekeningnya dan juga ini kan lain program lagi pula ini melalui bank BNI bukan BPD, ini tidak ada kaitannya dengan kelompok tani 71 yang dianggap bermasalah," kata Djufri .
Beberapa kelompok tani mendesak kepada distributor H.Malik agar segera menurunkan pupuknya untuk 27 kelompok tani yang ada di kec. Binamu apabila tidak maka kami akan mendatangi rumah H.malik untuk meminta bertanggung jawab dalam hal ini, bahkan kami akan menempuh jalur hukum apabila permintaannya tidak dihiraukan kata salah satu ketua kelompok tani yang tidak ingin disebut namanya.
Beberapa hari kemudian media ini berusaha ingin menemui kepala kantor bank pembangunan daerah (BPD) DIN NUWARA untuk mengklarifikasi terkait dengan pernyataan kepala dinas pertanian 3 hari sebelumnya terkait pelayanan bank BPD yang dianggap kurang profesional, menurut salah seorang cleaning servis bank BPD saat di konfirmasi keberadaan kepala kantor dia mengatakan kalau pak kepala kantor BPD sementara sedang cuti selama 3 hari karena istrinya sedang melahirkan jadi mungkin hari Jumat baru dia masuk berita dimunculkan belum ketemu kepala bank BPD.(Ridwan Tompo)