MAKASSAR, Batarapos.com, -- Ketua Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Sulsel, Rifai Manangkasi, menerima penghargaan berupa sertifikat dari Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT), Prof. Dr. Basri Wello, MA dinihari tadi (25/9/18).
Baca Juga :
- Mantan Kasat Narkoba Polres Luwu Timur Jalani Sidang Etik, Ini Sangsinya !
- Bupati Luwu Timur Hadiri Open House Gubernur Sulsel
- Membongkar Kasus Pasar Sentral Makassar : Perjanjian Kerjasama Pemkot Dengan PT.MTIR
- Video : MTs Al-Ihsan Memprihatinkan, Kasek Malas Ngantor
- Baksos, IPMIBAR Bersama Puskesmas Lamuru Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Tiba di Makassar, Jenazah IYL Dimakamkan Hari Kamis
Penghargaan sertifikat excellence ini diberikan setelah ikut andil menuangkan pendapat/ perspektif peran media di pesta demokrasi 2019.
Rifai Manangkasi bersama Erwin Kallo (praktisi hukum), Alfri LC (praktisi ilmu filsafat) dan Abdul Hafid (Komisiiner Bawaslu Makassar pada Diskusi Demokrasi bertajuk Pilpres 2019 dalam Persfektif Hukum, Filsafat dan Sosial.
Ia berhasil memaparkan perspektif sosial soal peran media pada Pilpres 2018. "Media diharapkan tidak netral dan harus inependen dalam memberitakan tahapan-tahapan Pilpres," ujar Wahyudi, Wakil Sekretaris JOIN Sulsel yang ikut dalam dialog tersebut.
Rifai, ujar Wahyudi mengibaratkan media pada posisi kendaraan bermotor. "Media tidak boleh pada posisi N (netral) harus masuk gigi satu dan terus tancap gas mencerdaskan pemilih dalam menentukan pilihan," tambah Yudi.
Lanjut dikatakan, jurnalis (media) harus berada diposisi independen tanpa campur tangan pihak lain dengan mematuhi aturan dan kaidah jurnalistik. "Media tak bisa mempraktekkan politik belah bambu dengan menginjak calon tertentu dan mengangkat calon lain," ujar Yudi menirukan paparan Rifai.
Dikatakan Yudi, Ketua Join Sulsel berhasil menjawab sedikitnya enam pertanyaan peserta dialog dan memberikan pemahaman secara praktis. "Paradigma peserta bisa berubah soal peran jurnalis yang selama ini jadi pemahamannya," tambah Yudi lagi.
Diakhir keterangannya, Yudi juga menyampaikan kritikan Rifai terhadap profesi jurnalis yang banyak digeluti oknum yang tidak memiliki kompetensi.
"Profesi ini telah dirusak oknum penumpang gelap yang tiba-tiba menjadi jurnalis bahkan menjabat pemimpin redaksi tanpa memiliki kompetensi," ujar Yudi. Tapi, tidak sedikit jurnalis baik dan cerdas khususnya di JOIN, tambah Yudi lagi, masih menirukan penjelasan Rifai. (Pr/Drs)