Masamba, Batarapos.com - Peringati hari jadi kabupaten Luwu Utara yang ke-20 tahun 2019. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara terus bergerak simultan, bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur, utamanya jalan, di tiga wilayah terpencil nan terisolir di Kabupaten Luwu Utara, yakni Kecamatan Rongkong, Seko dan Rampi.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat memberikan sambutan pada Sidang Paripurna DPRD Dalam Rangka Hari Jadi Ke-XX Kabupaten Luwu Utara mengungkapkan sebuah gagasan besar Pemprov Sulsel untuk menjadikan tiga wilayah terisolir tadi menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan.
“Hal ini sangat memungkinkan, melihat potensi dan posisi strategis tiga wilayah ini yang berada pada kawasan segitiga pertemuan Sulsel, Sulbar dan Sulteng,” ungkap IDP. Gagasan besar ini sulit terealisasi jika tak ada intervensi anggaran dalam rangka membuka akses transportasi jalan, mengingat tiga wilayah ini medannya cukup sulit.
Baca Juga :
“Alhamdulillah, Bapak Gubernur melalui APBD Provinsi mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pembangunan infrastruktur di Luwu Utara, khususnya di tiga kecamatan terisolir. Tiga kecamatan terisolir ini, tetap akan mendapat perhatian khusus utamanya penyediaan infrastruktur jalan,” ungkap IDP.
“Pembukaan jalan lintas kabupaten dan lintas provinsi di Seko dan Rampi terus kita lakukan, di antaranya ruas Sabbang Tallangsae - Kalumpang Sulbar, ruas Parahaleang (Seko) - Kalamanta Sigi Sulteng serta ruas Masamba - Rampi yang dilaksanakan secara simultan sejak 2016 lalu,” beber Bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Apa yang disampaikan IDP setali tiga uang dengan apa yang disampaikan Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dalam sambutannya saat Sidang Paripurna DPRD. Tampil berpakaian adat, Sudirman mengatakan, Pemprov terus memaksimalkan bantuan dan mendorong percepatan pembangunan di wilayah terisolir, seperti Rongkong, Seko dan Rampi.
“Kita terus memaksimalkan bantuan guna membuka akses saudara kita di tiga wilayah tersebut. Insya Allah, kita masih pegang pedal gas, rem dan setir,” ujarnya. Untuk itu, Wagub berusia 36 tahun ini berharap agar seluruh pemerintah, baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota untuk mengedepankan yang namanya kolaborasi dan sinergi.
“Dengan berkolaborasi dan bersinergi, Insya Allah, kita membangun berdasarkan prioritas. Prioritas yang paling tipikal tentunya adalah wilayah terisolir. Ini yang akan kita kerjakan dulu karena menjadi priotitas. Saya sudah minta perencanaan prioritas, seperti jalan Seko dan Rampi, karena memang ini sangat mendesak untuk kita kerjakan,” pungkasnya. (Lh/Drs)