WASUPONDA, Batarapos.com, - Berharap dan berdoa, mungkin hanya itu yang bisa dilakukan para pahlawan tanpa tanda jasa yang mengabdikan dirinya untuk program mencerdaskan anak bangsa.
Sebanyak tiga orang guru kelas jauh berstatus honorer, yang mengajar di kelas jauh SDN 253 Amasi Cinta Damai Desa Balambano mengeluhkan kondisi bangunan dan jalannya, yang mana untuk kesekian kalinya mereka harus rela terluka akibat terjatuh bersama kendaraannya, ketika harus menunaikan tugas sebagai tenaga pengajar yang profesional.
Baca Juga :
- Tubuh Masih Utuh, Bocah Hanyut di Balambano Ditemukan Terapung
- Wabup Irwan Pantau Pencarian Anak Tenggelam di Sungai Balambano
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Wabup Irwan Serahkan Akta Kematian Warganya
Jatuh bangun adalah hal yang biasa bagi para guru kelas jauh tersebut, bahkan bekas-bekas luka akibat terbentur batu dan bekas lepuh akibat panas knalpot yang masih membekas, tidak menurunkan tekad mereka untuk hadir memberikan tambahan ilmu kepada ke 30 murid sekolah dasar yang menjadi tanggung jawab mereka.
Namun dibalik ketegaran mereka, para guru ini mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah agar kiranya memprioritaskan pembangunan jalan dan bangunan sekolah mereka yang sudah sangat memprihatinkan.
Para guru juga was-was jangan sampai muridnya celaka akibat bangunan atas dinding kelas yang sudah retak serta lantai kelas yang sudah tampak hancur.
Ketiga guru ini juga mengaku mengetahui kalau selama ini pemerintah kabupaten memang kurang perhatian diakibatkan aturan-aturan yang berlaku, dimana seperti yang mereka tahu bahwa jalan dan bangunan sekolah tersebut termasuk dalam kawasan hutan lindung, sehingga dana APBD susah untuk dikucurkan ke sekolah tempat mereka mengajar.
Namun para guru juga merasa heran, karena dana APBD tidak bisa menyentuh sekolah mereka karena statusnya masuk ke dalam kawasan hutan lindung, tapi kok pembangunan infrastruktur lain yang dianggarkan melalui DD atau ADD bisa sampai bahkan melewati sekolah tersebut.
"Kami mengakui, karena memang yang kami ketahui bahwa jalan dan bangunan sekolah kami sulit mendapat bantuan karena statusnya sebagai kawasan hutan lindung. Tapi kok pembentukan jalan tani dan pemasangan tiang dan jaringan listrik melalui Dana Desa bisa melewati sekolah kami ini," Ungkap ketiga guru tersebut.
Memang seperti yang diketahui, bahwa bangunan kelas jauh SDN 253 Amasi, masuk di kawasan hutan lindung sehingga pembangunan infrastruktur melalui APBD terkendala aturan. Tapi yang mengherankan, kok pembangunan infrastruktur lain yang melalui anggaran Dana Desa seperti pembentukan jalan tani dan pemasangan tiang dan jaringan listrik bisa dan bahkan melewati bangunan sekolah tersebut.mengenai hal tersebut, awak media menuju ke kantor Desa Balambano untuk minta klarifikasi, namun kepala Desa Balambano tidak berada di kantornya dan saat dihubungi melalui telpon, namun nomor handphonenya tidak aktif.
Laporan : Ali
Editor : Astri