Video : Pesta Adat "Addengka Aselolo" Usai Panen Padi Di Maros - Batara Pos

Peduli Kasih Batarapos


Video : Pesta Adat "Addengka Aselolo" Usai Panen Padi Di Maros

Diposkan oleh On 04 Mei with No comments


Maros, Batarapos, - Acara pesta panen "Addengka Aselolo" (menumbuk padi muda red) salah satu kekayaan adat daerah yang di miliki Desa Pattontongan ternyata memiliki arti dan makna tersendiri bagi masyarakat khususnya Dusun Pattontongan Desa Pattontongan Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.

Pertunjukan kegiatan adat ini kerap di peringati usai panen padi rampung di lakukan, di mana setiap pada pelaksanaannya di lakukan pada rumah kediaman tempat tinggal seorang kepala pemangku adat Desa Pattontongan, 3/5/2018.

Terlihat acara pesta panen ini cukup sangat sederhana namun meriah seperti terdapat delapan wanita cantik ayu berpakaian adat khusus baju bodo memegang sebuah tongkat panjang yang terbuat dari kayu mirip tongkat rotan menurut bahasa daerah makassar bernama "simambu" yang di hiasi guntingan kertas berwarna-warni.

Selain itu di terdapat enam pria lagi yang berpakaian biasa juga dengan memegang tongkat namun ukurannya agak pendek (setengah ukuran dari tongkat kayu wanita red) secara estafet terlihat saling bergantian melakukan gerakan.

Baca Juga :


Mereka para wanita dan pria ini merupakan pemain yang melakukan gerakan pagelaran adat.

Uniknya mereka para pemain pagelaran pesta panen hanya melakukan gerakan menghentak-hentakkan tongkat yang mereka pegang pada sebuah benda yang menurut bahasa daerah makassar bernama "lesung" yang di letakkan diatas tanah secara teratur sehingga menimbulkan suara bunyi irama.

Jumlah benda alat lesung di siapkan sebanyak dua buah yang masing-masing di tempati empat kaum wanita di tambah tiga kaum pria, mereka melakukan gerakan secara bersamaan cepat dan kompak.

Gerakan menghentak-hentakkan cukup keras dengan tongkat ini lebih di dominasi oleh kaum pria sehingga terlihat menguras tenaga, namun sejumlah pria lainnya yang jadi penonton sudah siap menunggu menggantikan mereka yang mengalami kelelahan.

Selain itu pagelaran perayaan panen adat daerah ini mengundang perhatian ratusan warga yang datang dari berbagai penjuru wilayah untuk menghadiri atau menyaksikannya.

Lebih uniknya lagi pada perayaan adat pesta panen ini di laksanakan selama dua hari yang di adakan setiap malam hari usai magrib hingga jelang tengah malam.

Menurut masyarakat setempat acara adat pesta panen ini telah ada atau berlangsung sejak ratusan tahun yang silam dan rutin di rayakan pada setiap tahunnya.

"Perayaan acara adat pesta panen ini merupakan tanda rasa syukur terhadap Tuhan, rutin di lakukan setiap tahun dahulunya biasa di laksanakan pada siang hari namun banyaknya aktifitas masyarakat sehingga di laksanakan pada malam hari, pesta panen ini telah berlangsung sejak ratusan tahun", tutur Sajaruddin saat di temui batarapos di rumah salah satu tokoh masyarakat.

Hal yang sama di ungkapkan Kepala pemangku adat Desa Pattontongan yang di ketahui bernama Mahmud dalam konfirmasinya menggunakan bahasa daerah makassar di mana tidak fasih untuk berbahasa indonesia.

"Ni gaukangi kammayya ane pilataun pila maju, ka anne sumpaenga anuae  pakarammulanna riolopa na riolo na pakamma anne totoata karna anjo bedeng riolo punna rippakamma anne sangkamma tong kana anu ni pangnganuangi anjo asselena na kellayyangi ni pa'pakanreangi ri tau jai hasselena ni passakkakkangi" cetus Mahmud.

"Di lakukan seperti ini semakin tahun semakin maju, karena tadinya ini (acara pesta panen red) permulaannya dari dahulu atau sejak dahulu seperti ini orang tua kita karena katanya dahulu jika di lakukan seperti ini sama juga tujuannya di peruntukkan itu hasilnya, di harapkan di beri makan kepada orang banyak hasilnya seperti (sejenis red) dizakatkan"

Menurut sejumlah masyarakat lainnya menambahkan bahwa acara adat pesta panen ini dapat terjaga kelestariannya dengan mendapat perhatian dukungan pemkab Maros.

Untuk mengantisipasi gangguan keamanan pada perayaan adat tersebut jajaran Polsek Mandai yang menaungi wilayah ini menerjunkan sejumlah personilnya.

Berdasarkan sprint nomor : sprin / 61 / V / 2018 bertanda tangan Kapolsekta Mandai AKP Asgar. SM menerjunkan sekitar 18 personilnya yang di pimpin langsung Kapolsek Mandai.

"Setiap kegiatan masyarakat kita harus dukung termasuk pesta adat seperti ini yang diadakan setiap tahun mereka mengambil izin keramaian di sini lalu saya terjunkan personil agar merasa aman, tadinya masyarakat yang rencana ingin minum-minuman keras berfikir bahwa ada petugas sehingga acara adat pesta panen bisa berjalan lancar hingga selesai" jelas AKP Asgar SM. (Zul)


:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p

back to top