Makassar BTR Pos,
Kasus dugaan penelantaran jamaah umroh oleh Haji,Umroh Dan Travel AMHATOUR yang beralamat Jalan Teuku Umar 10/46 Tallo Makassar Direktur Utama H.Amirullah Amri MA, setelah disorot sejumlah media pihak perusahaan melakukan klarifikasinya namun klarifikasi tersebut dibantah secara terang benderang oleh salah satu narasumber diantara 23 orang yang telah menjadi korban dimana diketahui bernama H.Syamsuddin asal Kabupaten Pangkep.
"Bukan HOAX itu realita yg sy sebagai jemaah kualami sendiri" tutur H.Syamsuddin.
Apa yang diklarifikasi oleh PT.Amhatour sepertinya bertentangan dengan fakta dan realita yang semata-mata menjaga nama baik sekaligus terus mendapat kepercayaan masyarakat luas yang menjadi jamaahnya selama ini, agar kelak perusahaan bisa mendapat keuntungan besar dan tetap bisa berjaya berikut bantahan klarifikasi tersebut :
Baca Juga :
- Bupati Luwu Timur Hadiri Open House Gubernur Sulsel
- Membongkar Kasus Pasar Sentral Makassar : Perjanjian Kerjasama Pemkot Dengan PT.MTIR
- Terekam CCTV, Sebelum Ditembak Mati, Amril Ditabrak Menggunakan Mobil Lantas
- NH Bersama Tim Turunkan Langsung Alat Peraga Di Pilkada Demokratis
- Amin Syam Sebut NH-Aziz Unggul Soal Program
- Mantan Kasat Narkoba Polres Luwu Timur Jalani Sidang Etik, Ini Sangsinya !
"Janjinya travel saat manasik terakhir di ktrx : 1. Berangkat yg tdnya pesawat Air Esia dr Mks - Jeddah tdk jd krn tdk dpt ijin mendarat di Bandara Jeddah. Dan oleh travel ganti pesawat citylink dr mks - jakarta dan Garuda dr jkt - jeddah. Klu ada jemaah tdk setuju mengundurkan diri sj.
2. Kembalinya dari Jeddah - Mks pesawat langsung Pesawat Saudi / Itihaq dan semoga garuda msh bisa nego utk kembalinya . Klu ada jemaah yg tdk setuju mengundurkan diri sj.
3. Realita Perjalanan dr mks-jkt dan jkt - jeddah sdh sesuai dg janji travel . Namun kembalinya sdh tdk sesuai dg janji krn sdh singgah2 India, Medan dan Jakarta.
3. Hal yg dianggap pilih kasih jemaah adalah sy satu penerbangan dr jeddah - india- medan dan jkt berjumlah 173 org betul satu penerbagan tp sampai di jkt terbagi dua yaitu 150 berangkat langsung ke mks sedangkan 23 org menunggu. Yg berangkat pertama over bagasi tdk ada yg membayar sedangkan rombongan sy 23 org brgnya ditimbang kembali dan sy sendiri lebih 25 kg dan disuruh bayar rp. 875 ribu. 3. Perjalanan normal jeddah - Mks kurang lbh 11 jam namun kami alami adalah :
Dari jeddah india 4jam + 1,5 jam isi bahan bakar. India - medan kurang lbh 5 jam + 1,5 . Dan dr medan - jkt krg lbh 2jam + 11 jam di bandara Jkt , dan dr jkt-Mks krg 2 jam. Jadi kami menempuh perjalanan plg 27 jam. Rombangan saya tidak ke hotel melainkan di pelataran Terminal jkt nanti sekitar jam 11 br disuruh ke ruang tunggu terminal. Inilah pelayanan perjalanan pulang travel Amha tour se lama 27 jam dr jeddah - makassar.
Silahkan masyarakat nilai sendiri . Terima kasih," jelas H.Syamyuddin menulis bantahan melalui jaringan media sosial yang dilihat publik. Jika fakta dan realita cukup kuat memiliki pertanggung jawaban, maka mungkin hanya kebodohan yang dapat mengelabui penyesalan dikemudian hari.
"Tidak semua yang telah diberangkatkan meresa kecewa, itu mungkin hanya satu dua orang saja," jelas Ustaz H.Amirullah Amri MA Direktur Utama PT.Amhatour.
Siapakah yang telah menjadi pembohong besar dengan kredibilitas masing-masing, mungkin jawabannya penilaian itu ada jika telah merasakan atau mengalaminya maka sebelum semua terlanjur terjadi adalah sebuah kewajiban umat untuk saling mengingatkan satu dengan lainnya.
Maka sudah sepatutnya memilih pelayanan jasa Haji,Umrah dan travel yang benar-benar dapat menjadi panutan yang tidak membebani peserta Jamaahnya dimana tidak perlu melihat siapa pemimpin perusahaannya tersebut.
"Mereka hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan yang tak perlu disanjung dipercaya dengan kata-katanya, sebab hanya Allah Tuhan yang Maha Tertinggi tempat pemberi langsung yang paling terbaik", Jelas narasumber (Tim)