Langkanya pupuk urea di Kabupaten Pangkep memiliki dampak siknifikan ditengah masyarakat yang telah menghambat pertumbuhan ekonomi khususnya mereka para petani dan semakin meluas, hal ini juga terjadi disejumlah daerah dimana permasalahan kelangkaan tersebut seperti tidak mampu diatasi oleh para pemimpin daerah.
Baca Juga :
- Kapolres Pangkep Berikan Reward, Kepada Anggota Berprestasi
- Sang Jendral Peduli, Sambangi Warga Kurang Mampu Di Pangkep
- Terekam CCTV, Sebelum Ditembak Mati, Amril Ditabrak Menggunakan Mobil Lantas
- NH Bersama Tim Turunkan Langsung Alat Peraga Di Pilkada Demokratis
- Amin Syam Sebut NH-Aziz Unggul Soal Program
- Kapolres Bersama Kanit Laka Turun Langsung Gatur Pagi Ke Jalan
Sudah sepatut sewajarnya para penegak hukum melakukan monitoring atas kelangkaan ini dimana bukan tanpa alasan hal ini terjadi diduga karena adanya permainan kotor sejumlah pihak untuk memperkaya diri sendiri.
Masyarakat di Kecamatan Ma'rang sebagai contohnya mereka para petani menjerit tanaman mereka sudah memerlukan pupuk, namun pupuk khususnya pupuk urea kini sangat langka, tidak seperti tahun sebelumnya, padahal pemerintah baik ditingkat pusat hingga daerah sudah memprogramkan ketersediaan pupuk di setiap kelompok tani namun program tersebut ternyata bukanlah sebuah jaminan.
Pada hal ada data sesuai dengan RDKK beserta luas area persawahan yang ada di setiap daerah, di Kecamatan Ma'rang jatah pupuk urea Gapoktan tidak ada, terlebih pupuk urea pada agen-agen penjualan resmi, jikapun pupuk urea nampak ditengah masyarakat petani harganya sangat sulit terjangkau, akibatnya hasil produksi swasembada beras akan mengalami penurunan.
"Kami ini sudah seharusnya memupuk padi dengan pupuk Urea di campur Za namun pupuk urea sangat langka atau tidak ada di jual dan jatah para kelompok tani tidak ada di gapoktan", ujar salah seorang petani yang tak ingin diekspos identitasnya 27/1/2017.
"Kami tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya, dikarenakan ketua gapoktan tidak memberitahukan, hanya mengatakan pupuk langka, padahal setahu kami ada jatah kelompok tani sesuai dengan RDKK dan luas Area lahan kami yang tercatat pada dinas pertanian Kabupaten Pangkep" tambahnya lagi.
Masyarakat khususnya para petani diwilayah ini meminta dinas pertanian Kabupaten Pangkep agar segera menindak lanjuti masalah kelangkaan pupuk urea, dan meminta penegak hukum melakukan pengecekan dan penyelidikan di setiap agen penyalur pupuk urea di setiap kecamatan karena kuat dugaan ada permainan sejenis penimbunan pupuk urea oleh oknum tertentu yang merugikan masyarakat petani.
"Ini tanggung jawab semua pihak terutama para penegak hukum yang sudah harus mengambil langkah tegas melakukan pengusutan, penyelidikan kemana keberadaan pupuk urea selama ini" ucapnya. (Tim).