Bombana, BTRpos.
Upaya peningkatan dan pelayanan pendidikan pada Masyarakat, terutama pada anak-anak Bangsa,sesuai haknya yang mencakup 3 hal yang merupakan sasaran pembangunan pendidikan Nasional yang ingin dicapai oleh, pemerinta yaitu meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan, meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan serta meningkatkan manajemen pendidikan, sehingga untuk tercapainya suatu program pemerintah pada suatu pendidikan, perlu adanya penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, yang kemudian dapat dimanfaatkan seauai fungsinya, oleh setiap satuan pendidikan masing-masing.
Baca Juga :
- Syahbandar UPP Kelas III Molawe, Salurkan Bantuan Korban Banjir Konut
- DPC Ketua Partai PDIP Kendari Mendukung Penuh Hj Nirna Caleg Legislatif
- PT. Bososi Pratama Gelar Raker, Ini Yang Dibahas
- Kelompok Taruna Tani Rijau Bintara Bersama Kapolres Bombana Gelar Panen Perdana Cabai Rawit Dewata 43
- Kades Masaloka Timur Membangun Taluk Penahan Ombak Melalui DD 2017
- Kades Lawatueya Genjot Pembangunan Fisik, Demi Kesejahteraan Masyarakatnya
Akan tetapi, harus disadari bahwa masi banyak persoalan pendidikan yang harus diselesaikan secara bersama dan bertahap oleh pemerintah melalui dinas terkait, seperti yang dirasakan oleh SD Mawar, yang terletak di Desa Mawar, kec. Mata Oleo, kab.Bombana, Sultra. Pasalnya Balai Desa Mawar berfungsi ganda, yang semestinya berfungsi sebagai tempat pertemuan atau rapat dalam penyampaian berbagai macam asfirasi, untuk kepentingan kegiatan Masyarakat di suatu Desa, dijadikan pula sebagai tempat berlangsungnya proses kegiatan belajar-mengajar oleh SD Mawar atau dengan kata lain Balai Desa menjadi Ruang Kelas Belajar(RKB) bagi siswa-siswi didalam menerimah materi pelajaran dari tenaga pendidik. Hak ini tentu berakibat pada kegiatan proses belajar mengajar tidak optimal.
Kepala SDN Mawar (Taslimin S.pd.) yang ditemui Awak media BTRpos, ditengah kesibukannya mengatakan bahwa" hal ini sudah berlangsung cukup lama, dulakukan proses belajar mengajar di Balai Desa, sejak tahun 2014 sampai sekarang ini, selain itu siswa-siswi di Sekolah ini berjumlah sebanyak 58 siswa dengan tenaga pendidiknya berjumlah 4 orang, termasuk kepala sekolah yang merupakan pegawai Negeri sipil(PNS) dan 3 lainya masi berstatus tenaga honorer, dari jumlah siswa ini belum ada yang memiliki Kartu Indonesia Pintar(KIP) selain itu Sekolah ini baru memiliki siswa kelas 1 sampai kelas 4, belum memiliki siswa kelas lima dan kelas enam, dan yang sangat penting lagi untuk diketahui bahwa status sekolah ini belum ada kejelasan tentang dapodiknya, Ia berharap pada pemerintah kabupaten Bombana, melalui Dinas terkait nya kiranya dapat direalisasikan pengadaan pembangunan gedung ruang kelas belajar(RKB) meskipun belum permanen yang penting sudah terpisah dan tidak lagi siswa-siswi belajar di bangunan balai Desa tersebut" harap Taslimin. (Lap...Akbar)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p