Baca Juga :
TOMONI, BTRpos
Pengurangan
volume ketebalan proyek bangunan Drainase secara besar-besaran kembali
terulang, dimana pembangunan proyek Drainase ini sangat tidak sesuai spek
pasalnya dari volume ketebalan yang seharusnya ketebalan 20 Cm kini hanya
menyisahkan sekitar 10.Cm sampai 12.Cm saja alias satu batu, untuk bagian bawah
bangunan, sementara untuk bagian atas bangunan melebihi 20.Cm alias dua batu.
Diketahui
pekerjaan lanjutan pembangunan Drainase Bungasari Desa Bangun Karya tersebut di
kelola oleh CV. Citra Permai, dengan nomor kontrak 650/13/PKK.3/KONTRAK/TARKIM/VII/2016
taggal 14 Juli sampai dengan 30 November 2016, dengan total Anggaran
Rp.698.983.00,-
Saat
awak Media ini secara kebetulan melintasi jalan tersebut, samar terlihat
bangunan Drainase layaknya Kartun Casper, dimana pemeran kartun ini sesekali
berpijak pada permukaan tanah, dengan tubuh yang aneh, bagian bawah kecil
sementara bagian atasnya besar, awak media pun menjuluki bangunan terebut
dengan sebutan proyek Casper selain proyek kaki nyamuk.
Anehnya
saat pekerjaan berlangsung sang mandor menyimak pekerjaan tersebut layaknya
mengarahkan para tukang untuk melakukan pemasangan susunan batu yang semrawut, karena
tidak adanya upaya sang mandor untuk menegur para tukang malah membiarkan
pekerjaan dilanjutkan.
Saat awak media
menyambangi sembari mendokumentasikan hasil pasangan susunan batu Drainase,
sontak sang Mandor rada kaget, kendati
kedapatan melakukan pembiaran sang mandor kembali berdalih jika dirinya sudah
beberapa kali menegur para tukang, yang bertentangan dengan keterangan tukang
lain mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah ditegur oleh mandor mengenai
susunan batu tersebut sejak awal dimulainya pekerjaan.
Sejak ditemukannya pekerjaan
yang dinilai sangat melenceng dari spek ini pihak pekerja tidak ada upaya untuk
melakukan perbaikan malah melanjutkan pekerjaan berdasarkan keinginan sendiri,
sehingga demi mengantisipasi pengurangan volume secara besar-besaran ini yang
dinilai tidak dapat untuk dilanjutkan, maka pihak terkait dihimbau agar segera
turun tangan termasuk konsultan pengawas yang seharusnya kerap mendampingi
proses pekerjaan, namun justru sebaliknya. (Red..HS)