Baca Juga :
Makassar.BTR.Pos,
Mereka para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang diperkirakan berjumlah kurang lebih 10 hingga 15 wanita yang kerap mangkal disebuah warung kopi tepi jalan samping Kantor Polsekta Biringkanaya Makassar yang diperkirakan hanya berjarak sekitar 100 meter yang hanya dibatasi oleh tanah kosong lapangan terminal daya.
Mereka terlihat berdiri berhamburan dibeberapa titik sepanjang jajaran Jalan Kapas Biringkanaya sedang menjajakan diri mencari pasangan hidung belang yang ingin diajak kencan pada hari Rabu 17/8/2016 sejak pukul 8.00 malam.
Salah satu PSK bernama Mery menghampiri awak media yang sedang meliput aktifitas mereka tak luput mendapat tawaran kencan yang cukup menggelikan dengan biaya tarif yang biasa mereka tawarkan kepada para hidung belang.
"Hai cowok, cari cewek, ayo ketempatku dibelakang (menunjuk lokasi kencan), nanti saya service habis dan dijamin sampai puas, tidak perlu buru-buru kok santai saja banyak waktu, biayanya murahji seratus ribu rupiah" tutur Mery menawarkan.
Menurut warga sekitar mereka sudah lama beroperasi sekitar 3 tahunan lamanya dan hingga saat ini hanya jadi tontonan aparat Kepolisian dan Koramil.
"Mereka para aparat berbagai institusi setiap malam berada dilokasi warung kopi ini sedang diduduk diantara beberapa PSK" tutur warga tidak ingin disebut namanya.
Sejauh pemantauan terlihat 3 kendaraan anggota Koramil sedang melintas berpatroli dan singgah sejenak diwarung kopi sebelum melanjutkan perjalanan, tak hanya itu salah seorang Aparat anggota AURI berpangkat Kapten ditengarai berada dilokasi para PSK mangkal, yang keberadaannya hampir setiap malam.
Setelah ditelusuri aktifitas prostitusi oleh PSK ini yang telah lama beroperasi tanpa penegasan aparat ternyata berkencan pada lokasi semak belukar pada sebuah lahan tanah kosong, berpagar besi, yang berada dibelakang jajaran beberapa warung liar yang berdiri salah satunya warung kopi, dengan beralaskan karung atau karpet diatas tanah, berdinding karung yang ditancapkan ditanah sangat mudah dibongkar pasang apa bila keadaan sangat darurat, sebelum beraksi melayani para hidung belang.
Aktifitas prostitusi para PSK ini ternyata tidak beroperasi begitu saja, seorang pengelola yang berfungsi sebagai salah satunya menjadi perantara antara PSK dan Aparat atau Sosial Control untuk berkoordinasi maksud kedatangan mereka alias memberi pengamanan "menyodorkan suapan" agar aktifitas ini bisa tetap berjalan aman, selain berfungsi penyedia lokasi tempat esek-esek yang mudah dibingkar pasang dimana diketahui bernama Yaris.
"Keberadaan saya disini hanya mencari makan bersama para wanita ini, kasihan mereka bekerja seperti ini karena faktor ekonomi, aktifitas ini sudah lama beroperasi dan memang saya pernah ditangkap oleh satuan Kepolisian Polda Sulselbar tetapi hanya beberapa jam langsung dibebaskan, saya hanya perantara PSK disini kalau ada petugas Aparat yang datang ingin bersahabat, disini juga ada seorang TNI dari AURI berpangkat Kapten, jadi jika ingin meliput silahkan ini memang pelanggaran" Jelas Yaris.
Lokasi prostitusi ini bukan yang pertama kali keberadaannya, kawasan Kima ini memang terkenal merupakan kawasan yang memiliki tempat esek-esek dengan lokasi tempat kencan berpindah-pindah tidak menetap, namun lokasi ini yang terparah selama berlangsungnya keberadaan praktek prostitusi PSK kawasan kima kapasa sebab berada sangat dekat dengan Kantor Kepolisian Polsekta Biringkanaya selain itu mereka telah lama menetap dan beroperasi beberapa tahun lamanya ironisnya jadi tontonan Aparat. (Zul***)
Mereka para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang diperkirakan berjumlah kurang lebih 10 hingga 15 wanita yang kerap mangkal disebuah warung kopi tepi jalan samping Kantor Polsekta Biringkanaya Makassar yang diperkirakan hanya berjarak sekitar 100 meter yang hanya dibatasi oleh tanah kosong lapangan terminal daya.
Mereka terlihat berdiri berhamburan dibeberapa titik sepanjang jajaran Jalan Kapas Biringkanaya sedang menjajakan diri mencari pasangan hidung belang yang ingin diajak kencan pada hari Rabu 17/8/2016 sejak pukul 8.00 malam.
Salah satu PSK bernama Mery menghampiri awak media yang sedang meliput aktifitas mereka tak luput mendapat tawaran kencan yang cukup menggelikan dengan biaya tarif yang biasa mereka tawarkan kepada para hidung belang.
"Hai cowok, cari cewek, ayo ketempatku dibelakang (menunjuk lokasi kencan), nanti saya service habis dan dijamin sampai puas, tidak perlu buru-buru kok santai saja banyak waktu, biayanya murahji seratus ribu rupiah" tutur Mery menawarkan.
Menurut warga sekitar mereka sudah lama beroperasi sekitar 3 tahunan lamanya dan hingga saat ini hanya jadi tontonan aparat Kepolisian dan Koramil.
"Mereka para aparat berbagai institusi setiap malam berada dilokasi warung kopi ini sedang diduduk diantara beberapa PSK" tutur warga tidak ingin disebut namanya.
Sejauh pemantauan terlihat 3 kendaraan anggota Koramil sedang melintas berpatroli dan singgah sejenak diwarung kopi sebelum melanjutkan perjalanan, tak hanya itu salah seorang Aparat anggota AURI berpangkat Kapten ditengarai berada dilokasi para PSK mangkal, yang keberadaannya hampir setiap malam.
Setelah ditelusuri aktifitas prostitusi oleh PSK ini yang telah lama beroperasi tanpa penegasan aparat ternyata berkencan pada lokasi semak belukar pada sebuah lahan tanah kosong, berpagar besi, yang berada dibelakang jajaran beberapa warung liar yang berdiri salah satunya warung kopi, dengan beralaskan karung atau karpet diatas tanah, berdinding karung yang ditancapkan ditanah sangat mudah dibongkar pasang apa bila keadaan sangat darurat, sebelum beraksi melayani para hidung belang.
Aktifitas prostitusi para PSK ini ternyata tidak beroperasi begitu saja, seorang pengelola yang berfungsi sebagai salah satunya menjadi perantara antara PSK dan Aparat atau Sosial Control untuk berkoordinasi maksud kedatangan mereka alias memberi pengamanan "menyodorkan suapan" agar aktifitas ini bisa tetap berjalan aman, selain berfungsi penyedia lokasi tempat esek-esek yang mudah dibingkar pasang dimana diketahui bernama Yaris.
"Keberadaan saya disini hanya mencari makan bersama para wanita ini, kasihan mereka bekerja seperti ini karena faktor ekonomi, aktifitas ini sudah lama beroperasi dan memang saya pernah ditangkap oleh satuan Kepolisian Polda Sulselbar tetapi hanya beberapa jam langsung dibebaskan, saya hanya perantara PSK disini kalau ada petugas Aparat yang datang ingin bersahabat, disini juga ada seorang TNI dari AURI berpangkat Kapten, jadi jika ingin meliput silahkan ini memang pelanggaran" Jelas Yaris.
Lokasi prostitusi ini bukan yang pertama kali keberadaannya, kawasan Kima ini memang terkenal merupakan kawasan yang memiliki tempat esek-esek dengan lokasi tempat kencan berpindah-pindah tidak menetap, namun lokasi ini yang terparah selama berlangsungnya keberadaan praktek prostitusi PSK kawasan kima kapasa sebab berada sangat dekat dengan Kantor Kepolisian Polsekta Biringkanaya selain itu mereka telah lama menetap dan beroperasi beberapa tahun lamanya ironisnya jadi tontonan Aparat. (Zul***)