Baca Juga :
BURAU-BTRpos
Memasuki musim tanam tahun 2017 khususnya di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur telah diedarkan bibit unggul kepada petani sawah melalui BP3K Kecamatan Burau. Namun bibit dalam bentuk kemasan tersebut ternyata banyak menuai keluhan dari para petani. Hal ini membuat salah satu petani menjelaskan bahwa,” Bibitnya banyak yang terapung pak, hampir 30% malah banyak yang sudah jadi beras di dalam” ketusnya. Menaggapi hal ini awak media lalu meminta contoh kemasan yang disebutkan tadi, pada kemasannya terlihat kalau bibit varietas Cigeulis tersebut diproduksi oleh UPB. “IJ” yang berasal dari Kabupaten Bulukumba.
Namun sedikit menarik perhatian pada label kemasan kalau jenis varietas ini sudah lulus uji dan bersertifikat yang dikeluarkan oleh UPTD BPSB SUL-SEL. Sayangnya saat direndam bibit ini tidak sesuai harapan petani karena hanya 60% saja yang dapat diaplikasikan ke lahan pembibitan.
Harapan petani kuhususnya di Desa Lambarese Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur terkait pengadaan bibit akan lebih baik pengadaanya diyangani oleh Dinas yang terkait di Pemda setempat saja karena menurut petani masih lebih baik kalau petani sendir yang membuat sendiri lahan pembibitan seperti yang telah diupayakan oleh Pemerintah Luwu Timur dengan disiapkannya gudang benih di Desa Teromu Kecamatan Mangkutana. (****MUL)