Hadiri Isra Mi’raj, Husler : Jadikan Isra Mi'raj Momen Instrospeksi Kualitas Ibadah Sholat - Batara Pos

Peduli Kasih Batarapos


Hadiri Isra Mi’raj, Husler : Jadikan Isra Mi'raj Momen Instrospeksi Kualitas Ibadah Sholat

Diposkan oleh On 21 April with No comments


Angkona, Batarapos, - Bupati Luwu Timur HM. Thorig Husler memenuhi undangan masyarakat untuk menghadiri Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1439 H di Masjid Al-Mujahirin yang berlokasi di Dusun Batu Harapan, Desa Maliwowo, Kecamatan Angkona, Jum'at (20/4/18).

Hal pertama yang disampaikan Bupati dalam sambutannya adalah bahwa Isra Mi'raj adalah momen yang setiap tahun dilaksanakan oleh umat Islam, maka jadikalnlah momen tersebut sebagai bahan instrospeksi diri dalam hal meningkatkan kualitas keimanan kepada Allah.

Baca Juga :

"Peringatan ini sebagai wadah bagi kita untuk introspeksi diri, apakah ibadah yang kita lakukan sudah teratur dengan baik ataukah tidak, dan kita berusaha agar menjadi manusia yang lebih baik lagi," kata Husler pada saat menyampaikan sambutannya.

Dikesempatan itu, Bupati juga berpesan kepada orang tua siswa agar terus melanjutkan pendidikan anaknya hingga ke perguruan tinggi.

"Tidak ada alasan bagi orang tua tidak menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi, karena semua biaya pendidikan anak yang kurang mampu sudah ditanggung Pemerintah Daerah," ucap Husler tegas.


Sebelum mengakhiri sambutannya, secara khusus, Bupati menyerukan pesan terhadap seluruh lapisan masyarakat yang hadir agar terus menjaga suasana yang kondusif, aman dan tertib karena tidak lama lagi akan di selenggarakan pesta demokrasi yakni Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.

"Sekali lagi mari kita ciptakan suasana yang aman, tentram dan damai, jangan mudah terhasut, apalagi terprovokasi oleh segelintir pihak yang tidak bertanggungjawab," ajak Husler.

Adapun pembawa hikmah pada peringatan Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW yakni Ust. Muhammmad Said.

Dalam tausiahnya Ia menyampaikan proses Isra Mi'raj Nabi bukan hanya bernilai ritual saja, tetapi didalamnya terdapat proses penghambaan pada Tuhannya. Hal ini harus dipahami bersama, bahwasanya shalat itu merupakan sesuatu yang wajib didirikan, namun didirikannya shalat tidak hanya ritual semata, namun nilai-nilai shalat itu mestinya diimplementasikan dalam kehidupan sosial sehari-hari. (hms/ikp/HS)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p

back to top