Baca Juga :
Bocah berusia 8 tahun warga kasimbong, terkulai lemas tak berdaya setelah mengikuti imunisasi massal di SDN.No O87 Katokoan Jalan taman siswa masamba kabupaten Luwu Utara.
Program yang digelar oleh dinas kesehatan Kabupaten Luwu Utara, pada bidang Pencegahan dan Penaggulangan Menular (P2M) BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang dilaksanakan oleh pihak Puskesmas terdekat pada tanggal 22 November 2017. Baru-baru ini.
Bocah salah suntik, Shadiq (korban) yang duduk di kelas 2 sekokah dasar katokoan, Saat pulang sekolah Shadiq sudah tidak enak badan dan sering mengalami muntah-muntah, dan selalu memegang tangan kanannya yang sudah di suntik oleh oknum medis puskesmas masamba.
Orang tua korban kaget melihat kondisi anaknya (Shadiq) yang selalu mengeluh kesakitan dan sering muntah-muntah setelah di suntik vaksin di sekolah, setelah malam hari kondisinya semakin panas dan lemas. "Ungkap ibu dengan tiga orang anaknya.
Dengan khawatirnya sehingga korban langsung di bawa ke Rumah sakit Andi Jemma masamba untuk mendapatkan perawatan medis,
Korban bocah salah suntik oleh oknum medis puskesmas masamba terkulai lemas tak berdaya diatas tempat tidur dan menempel jarum inpus di tangan kanan korban, saat dikunjungi media batarapos.com diruang Vip Kenanga kamar 3 malam tadi. Kamis (23/11/2017).
Orang tua korban merasa keberatan terhadap oknum puskesmas masamba, sebab surat izin vaksin yang di serahkan pihak sekolah/puskesmas ke orang tua murid tidak ditanda tangani alias di setujui orang tuanya.
Menurut orang tua korban saat ditemui mengatakan bahwa "surat izin tersebut saya tidak tanda tangani tapi toh anak saya tetap di vaksin, dengan kata lain saya tidak setuju. "Terang orang tua korban.
Lanjut, orang tua korban menuturkan bahwa kita tinggal melihat perkembangan anak saya pak, sesekali nenek korban kesal dengan perlakuan oknum puskesmas tersebut.
Nenek korban menggerutu akan meminta pertanggung jawaban pihak puskesmas masamba sambil mengelus cucunya yang terkulai lemas di pembaringan.
Laporan : Drs
Editor :Andi tenri ajeng