Tomoni. Batara pos
Salah satu poin penting dalam Nawa Cita Presiden dan Wakil Presiden RI menitik beratkan pada gerakan penguatan revolusi mental. Untuk mendukung gerakan tersebut, Presiden RI, Joko Widodo mengeluarkan kebijakan yakni Peraturan Presiden nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Sebagai tindak lanjut dari amanat presiden tersebut, Badan Kepegawaian, Pelatihan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Luwu Timur bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulsel menggelar Diklat Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Tenaga Guru yang dipusatkan di Aula Hotel Sikumbang Kecamatan Tomoni, Senin (06/11/2017).
Baca Juga :
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Perawat Lutim Dibekali Pelatihan Manajemen Nyeri
- Pusat Perbelanjaan Seragam Sekolah di Tomoni, Dipadati Pembeli
- Konsolidasi Pemantapan Kegiatan HUT RI Ke-74 Kecamatan Kalaena
Kepala Bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pengembangan Kepegawaian BKPSDM, Andi Muhammad Reza mengatakan penguatan karakter memang menjadi salah satu prioritas program Nawa cita yang fokus untuk melakukan revolusi mental. Lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengimplementasikan penguatan karakter melalui gerakan penguatan pendidikan karakter (PPK) yang digulirkan sejak tahun 2016.
Lanjutnya, peserta diklat merupakan PNS tenaga pendidik dari Guru SD dan SMP yang berjumlah 78 peserta yang terbagi atas 40 guru SD dan 38 guru SMP. Diklat PPK ini berlangsung selama 5 hari dari tanggal 6 hingga 10 November 2017. Sementara narasumber dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Mewakili Kepala LPMP Sulsel, Drs Andi Iskandar mengatakan untuk menjadi guru profesional harus mampu memperhatikan empat hal dalam model pembelajaran yakni olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olahraga.
"Jika ini berjalan maka ada lima nilai utama dari PPK ini yakni nasionalis, mendiri, integritas, gotong royong dan religius," katanya.
Sebaiknya setelah diklat ini, ada sekolah rujukan yang mengimplementasikan PPK. Ini penting untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan penerapan PPK dalam proses pembelajaran," tambahnya.
Kepala BKPSDM Luwu Timur, Kamal Rasyid saat mewakili Bupati Luwu Timur mengatakan pendidikan karakter tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif dan kecerdasan intelektual namun juga kecerdasan kognisi, emosi, dan spiritual. Apalagi kata Kamal diera keterbukaan informasi saat ini dimensi moral dan iman harus menjadi unsur pokok pembentuk kurikulum.
"Pendidikan karakter tanpa keteladanan tidak akan menghasilkan apapun. Oleh karena itu berikanlah pendidikan karakter melalui pembiasaan-pembiasaan sederhana," tutupnya.
Laporan : HS
Editor : Andi Tenri Ajeng