Masamba. Btr pos -- Puluhan mahasiswa bersama pemuda kappuna melakukan aksi unjuk rasa sekitar pukul. 13.45 wita, di depan rujab Bupati Luwu Utara, memgatasnamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Pemuda Luwu Utara (Ampeta) kembali menggelar aksi demo dengan tuntutan, untuk anggarkan program PTSL kedalam APBD Luwu Utara dan sekaligus mencopot Lurah Kappuna kecamatan masamba kabupaten Luwu Utara, Sulsel. Kamis (31/8/2017).
Sebelumnya Aliasi mahasiswa pemuda Luwu Utara melakukan aksi didepan kantor kelurahan Kappuna, kecamatan Masamba, Luwu Utara, Jumat Lalu (11/08/2017). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes dengan adanya dugaan praktek pungutan liar (pungli) pada Program Nasional Agraria (Prona) dalam pembuatan sertifikat tanah untuk masyarakat setempat, tapi kami belum mendapat jawaban dari pihak kelurahan. "Kata Rifan Jasrim Korlap Ampeta.
Rifan Jasrim mengatakan bahwa terkait dengan pelaksanaan pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) Mestinya tidak dibebankan kepada masyarakat sebelum peraturan bupati dikeluarkan. Sebab didalam SKB ketiga menteri dalam diktum ke-3 memerintahkan bupati atau walikota untuk menganggarkan biaya pendaftaran tanah yang tidak tertampung dalam anggaran pendapatan belanja Negara dan anggaran pendapatan belanja desa kedalam anggaran belanja daerah. "Terang Rifan Jasrim.
Adanya pungutan pada tiap sertifikat prona yang diberikan pada masyarakat dikelurahan Kappuna, tidak jelas sehingga kami kategorikan sebagai praktek Pungli."Ungkap Rifan.
Laporan : Darwis
Editor : Andi Tenri Ajeng
