Melintas Di Poros Sengkang-Bone Harus Di Pandu, Kalau Tidak...??? - Batara Pos

Peduli Kasih Batarapos


Melintas Di Poros Sengkang-Bone Harus Di Pandu, Kalau Tidak...???

Diposkan oleh On 01 Juli


Wajo,  Batarapos

Sejak ramadhan sekitar sebulan lamanya,  puluhan Desa di Dua Kabupaten terendam banjir,  yakni kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone,  salah satunya Desa Pallawarukka kecamatan Pammana,  Sengkang,  Kab.  Wajo,  dan kelurahan Pompanua kecamatan Ajangale,  kabupaten Bone.

Baca Juga :

    Banjir luapan air sungai Sengkang ini juga sempat memutus akses penghubung kabupaten beberapa hari terakhir,  pasalnya kedalaman banjir hingga 3 meter,  sementara genangan di permukaan aspal setinggi lutut org dewasa,  sehingga untuk roda 4 ke atas Jika hendak melintas harus di pandu oleh masyarakat sekitar dikarenakan Pinggiran aspal tergerus air yang mana hanya menyisahkan sebagian badan jalan, sementara untuk roda 2 menyeberang menggunakan perahu raff maupun jembatan darurat yang di buat oleh masyarakat.

    Seperti yang di jelaskan seorang warga yang membantu proses penyeberangan bahwa,  banjir yang melumpuhkan aktivitas masyarakat ini sudah sekitar sebulan lamanya,  namun tiga hari terakhir ini terjadi banjir susulan yang mengakibatkan air mengaliri jalan poros dan terjadi gerusan terhadap badan aspal,  sehingga kendaraan roda 4 (mobil) harus di pandu, kalau tidak, bisa keluar jalur aspal.

     "Ini banjir  terparah selama ini,  karena memang langganan banjir,  pinggiran aspal juga sudah di tanggul tapi setelah air meluap tanggul tersebut kembali jebol,  kami membantu pengendara untuk memandu agar tetap di badan aspal saat melintas, untuk motor kita buatkan jembatan darurat ada juga yang melintas pakai perahu raff" jelas warga yang akrab di sapa petta.

    Lebih lanjut ia katakan bahwa banjir yang merendam ratusan hektare lahan sawah Dan ratusan rumah ini ditaksir mengakibatkan kerugian hingga milyaran,  pasalnya ratusan lahan sawah setelah tanam turut terendam, ia juga menyayangkan dinginnya pemerintah daerah yang hanya mengandalkan pemerintah pusat dalam mengatasi kendala banjir yang di alami masyarakat,  khususnya terhadap akses penghubung antar kabupaten.  (HS)



    back to top