Baca Juga :
(Ketua Komite SDN. No. 101 Lauwo "IDRIS")
BURAU, BTRpos
Dikabarkan beberapa waktu lalu bahwa pihak SDN No. 101 Lauwo Kec. Burau melakukan pungutan liar (pungli) terhadap siswa peserta penerima Dana Kartu Indonesi Pintar (KIP), dimana setiap penerima mendapatkan Rp.450.000,- dari total penerima Dana KIP di SDN No. 101 Lauwo sebanyak 39 orang.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SDN 101 Lauwo Marthabua, S.Pd kepada Batarapos membantah jika pihaknya di tuding melakukan pungutan liar sebagaimana yang dimaksud dalam tudingan tersebut “kami tidak pernah melakukan pungutan liar, kami akui jika dalam penyerahan dana itu ada ucapan terima kasih dari orang tua siswa kepada rekan guru tapi tidak semua guru mendapatkan dan tidak semua orang tua siswa penerima memberikan ucapan terima kasih, dan itu bukan ide dari pihak sekolah melainkan dari orang tua siswa penerima dana” Ungkap Kepsek
Ditempat terpisah ketua Komite SDN 101 Lauwo (Idris) juga menjelaskan jika pihak sekolah sama sekali tidak pernah meminta potongan dana tersebut “itu tidak benar, itu inisiatip orang tua penerima dana kepada pihak sekolah , karena menurutnya mereka sudah sangat berterima kasih bisa memperoleh dana itu tanpa harus korban waktu, atau repot lagi, dan saya sendiri yang berbicara di depan orang tua penerima kalau pemberian tersebut sebanyak Rp.50.000,- tolong di pikir ulang jangan sampai di kemudian hari ada masalah yang timbul, karena ini bukan permintaan pihak sekolah, dan jika itu dipermasalahkan, jangan salahkan pihak sekolah tapi salahkan saya karena saya yang berbicara saat itu, pihak sekolah tidak pernah mengatakan apapun, lagi pula tidak semua orang tua siswa memberikan hanya sebagian saja” jelasnya
Hal senada juga dikatakan orang tua siswa penerima dana (Nurpina) bahwa ini bukan inisiatip sekolah tapi sepenuhnya pemberian orang tua “saya orang tidak punya apa-apa tapi saya memberikan itu secara ikhlas tanpa ada pakasaan, lagi pula kami sudah tidak repot lagi ke kantor pos atau Bank BRI mengurus lagi, kalau itu mau dilakukan berapa banyak uang yang kita keluarkan belum tentu juga langsung diterima, karena banyaknya orang, jangan percaya pak kalau ada yang mengatakan sekolah yang minta” kata Nupina dengan nada keras. (Red..A.Apr/Rd)
BURAU, BTRpos
Dikabarkan beberapa waktu lalu bahwa pihak SDN No. 101 Lauwo Kec. Burau melakukan pungutan liar (pungli) terhadap siswa peserta penerima Dana Kartu Indonesi Pintar (KIP), dimana setiap penerima mendapatkan Rp.450.000,- dari total penerima Dana KIP di SDN No. 101 Lauwo sebanyak 39 orang.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SDN 101 Lauwo Marthabua, S.Pd kepada Batarapos membantah jika pihaknya di tuding melakukan pungutan liar sebagaimana yang dimaksud dalam tudingan tersebut “kami tidak pernah melakukan pungutan liar, kami akui jika dalam penyerahan dana itu ada ucapan terima kasih dari orang tua siswa kepada rekan guru tapi tidak semua guru mendapatkan dan tidak semua orang tua siswa penerima memberikan ucapan terima kasih, dan itu bukan ide dari pihak sekolah melainkan dari orang tua siswa penerima dana” Ungkap Kepsek
Ditempat terpisah ketua Komite SDN 101 Lauwo (Idris) juga menjelaskan jika pihak sekolah sama sekali tidak pernah meminta potongan dana tersebut “itu tidak benar, itu inisiatip orang tua penerima dana kepada pihak sekolah , karena menurutnya mereka sudah sangat berterima kasih bisa memperoleh dana itu tanpa harus korban waktu, atau repot lagi, dan saya sendiri yang berbicara di depan orang tua penerima kalau pemberian tersebut sebanyak Rp.50.000,- tolong di pikir ulang jangan sampai di kemudian hari ada masalah yang timbul, karena ini bukan permintaan pihak sekolah, dan jika itu dipermasalahkan, jangan salahkan pihak sekolah tapi salahkan saya karena saya yang berbicara saat itu, pihak sekolah tidak pernah mengatakan apapun, lagi pula tidak semua orang tua siswa memberikan hanya sebagian saja” jelasnya
Hal senada juga dikatakan orang tua siswa penerima dana (Nurpina) bahwa ini bukan inisiatip sekolah tapi sepenuhnya pemberian orang tua “saya orang tidak punya apa-apa tapi saya memberikan itu secara ikhlas tanpa ada pakasaan, lagi pula kami sudah tidak repot lagi ke kantor pos atau Bank BRI mengurus lagi, kalau itu mau dilakukan berapa banyak uang yang kita keluarkan belum tentu juga langsung diterima, karena banyaknya orang, jangan percaya pak kalau ada yang mengatakan sekolah yang minta” kata Nupina dengan nada keras. (Red..A.Apr/Rd)