Baca Juga :
Tomoni Timur, batarapos.com – Jelang Hari Raya Nyepi tepat pada tanggal 7 Maret 2019 besok, umat Hindu di Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan gelar pawai Ogoh-Ogoh, Rabu (6/3/19).
Empat ogoh-ogoh raksasa yang diarak dari Pura masing-masing menuju pusat kegiatan pawai di Lapangan Kertaraharjo, ditandu puluhan orang.
Kegiatan pawai ogoh-ogoh ini merupakan rangkain hari Raya Nyepi yang setiap tahunnya dilaksanakan di Kecamatan Tomoni Timur.
Tokoh Agama Umat Hindu (Wayan Sugiarsa) selaku Parumanwalaka, menjelaskan bahwasanya, ogoh-ogoh adalah symbol kejahatan dan keburukan yang tidak harus dimiliki oleh manusia, olehnya itu kata Wayan Sudarsa, setelah pawai ini, ogoh-ogoh harus dibakar sebagai bentuk pemusnahan keburukan dalam diri.
“Ogoh-ogoh ini diibaratkan hal-hal yang buruk, olehnya itu dia harus dihempaskan, begitu juga sifat buruk yang dalam diri terutamanya, fitnah termasuk hoaks, itu harus dihilangkan dari diri kita, ini ogoh-ogoh menimbulkan itu, makanya harus dinetralisir, karena itu, ogoh-ogoh ini harus dibakar setelah ini” Jelasnya
Ditempat yang sama, Bupati Luwu Timur (Ir. H . Muh. Thorig Husler) juga mengungkapkan, bahwa hamper setiap tahun dirinya mengahdiri Pawai Ogoh-Ogoh yang dilaksanakan di Tomoni Timur, olehnya itu, Husler merencanakan, pawai ogoh-ogoh dilaksanakan ditingkat Kabupaten.
“Hampir setiap tahun saya hadiri pawai ogoh-ogoh ini, di Tomoni Timur, ini sudah penuh lapangan pengunjung, kita rencanakan pawai ogoh-ogoh ini dilaksanakan ditingkat Kabupaten” kata Husler.
Selain Bupati, Pawai Ogoh-ogoh ini juga dihadiri, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur, Camat Tomoni Timur, serta beberapa Kepala Desa se Kecamatan Tomoni Timur. (Mus)