Baca Juga :
Malili, Batarapos.com
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Luwu Timur bekerjasama dengan PT. Panca Digital Solusion (PDS) menggelar Aksi Pemulihan Hutan Mangrove, Kamis (14/3/19) bertempat di Desa Harapan, Kecamatan Malili, tepatnya di Lampia. Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Adiministrasi Umum, Aini Endis Enrika.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Andi Tabacina Achmad mengatakan bahwa, ekosistem mangrove memberikan banyak manfaat kepada kita, antara lain membentuk habitat satwa. Selain itu, hutan mangrove juga dapat melindungi areal pantai dari bencana alam seperti ombak besar dan tsunami, serta memberikan kontribusi besar kepada mitigasi pemanasan global.
Harapannya akan berlanjut dan diikuti oleh kegiatan serupa di berbagai daerah. Indonesia ini kaya akan potensi sumber daya alam, khususnya di kawasan pesisir. Oleh karenanya, menjadi tanggung jawab kita untuk memanfaatkannya secara bertanggung jawab, yakni dengan tetap memberikan perlindungan lingkungan dan ekosistem yang ada," urai Tabacina.
Selain itu, lanjut Tabacina, kegiatan peduli pesisir ini juga dilakukan dengan melepas liarkan benih rajungan di lokasi. Ia berharap, kegiatan ini tidak diukur dari jumlah bibit mangrove yang ditanam, melainkan dengan keberhasilan pemulihan lahannya. Dia juga mengatakan masyarakat sekitar harus terlibat aktif dalam rehabilitasi hutan bakau di berbagai lokasi.
"Sebaliknya, pelibatan masyarakat lokal dalam rehabilitasi mangrove menjadi penting. Masyarakat bukan lagi menjadi objek atau pekerja saja, tetapi menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Andi Tabacina.
Menurut Tabacina, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian PT. Panca Digital Solusion atas kondisi lingkungan pesisir, khususnya di sepanjang pesisir Kabupaten Luwu Timur.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum, Aini Endis Anrika yang mewakili Bupati Luwu Timur mengatakan, degradasi kualitas lingkungan pesisir dipicu terjadinya deforestasi hutan mangrove yang cukup signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Padahal mangrove tercatat sebagai ekosistem terproduktif di dunia.
Mangrove merupakan awal dari rantai makanan di pesisir pantai, sambung Aini Endis, kita mengamati alih fungsi lahan hutan mangrove menjadi lahan bagi kegiatan ekonomi menjadi penyebab utama berbagai masalah lingkungan pesisir. Kita lihat yang paling kentara yakni laju abrasi dan penurunan produktivitas perairan pada ekosistem mangrove secara signifikan dan bertahap yang sekarang dilakukan 10.000 mangrove untuk 2 hektar pesisir.
"Saya sangat mendukung etikat baik dari PT. Panca Digital Solution atas wujud nyata kepedulian mereka pada lingkungan," puji Endis.
Endis juga menyampaikan terima kasih atas peran masyarakat yang turut andil langsung menjaga kelestarian ekosistem mangrove.
"Hutan mangrove dunia diperkirakan hanya 15 juta hektar, luasnya Tak seberapa, tapi terbukti berkontribusi tinggi menjaga stok pangan pesisir dan benteng alami dari tsunami. Hampir seperempat bagian mangrove dunia atau sedikitnya 3,5 juta hektar lahan mangrove ada di Indonesia," pungkas Endis. (hms/ikp/kominfo)