Jeneponto, Batarapos.com
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman berkunjung ke Jeneponto. Dimana Andi Sudirman Sulaiman langsung ke Posko Induk Penanggulangan Bencana, jalan Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Binamu, Senin (28/1/19). Dan bersama Bupati, Sekda, Pak Dandim dan beberapa kepala dinas.
Dalam kunjungannya itu, Andi Sudirman menyampaikan, selain membawa bantuan air minum untuk para korban banjir, lebih lanjut mempercepat pemulihan. Dan Pemprov akan terus membantu kota Jeneponto secara bertahap.
"Pemulihan dulu paling penting dipikirkan, tentu kedepan-kedepannya kita harus memiliki manejemen yang jauh lebih baik nantinya," jelas Andi.
Baca Juga :
- Ini Jumlah Jamaah Calon Haji Jeneponto, Yang Berangkat ke Asrama Haji Sudiang Makassar
- Si Jago Merah Kembali Hanguskan 2 Unit Rumah Panggung, Rata Dengan Tanah
- Sebanyak 346 JCH Berangkat ke Asrama Haji Sudiang Makassar, Ini Harapan Wakil Bupati Jeneponto
- Video : MTs Al-Ihsan Memprihatinkan, Kasek Malas Ngantor
- Baksos, IPMIBAR Bersama Puskesmas Lamuru Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Tiba di Makassar, Jenazah IYL Dimakamkan Hari Kamis
Wagub juga membeberkan mengenai Balai Pompengan untuk Bendungan Bili-Bili. Pihaknya akan melakukan siaga banjir sebagai edukasi simulasi manejemen sistim bencana. Hal ini bertujuan untuk melatih masyarakat melakukan sistim evakuasi ketika ada sirene bunyi.
"Sirene ini, diperkirakan bisa terjangkau kepada daerah-daerah terdampak, untuk mengantisipasi agar mengetahui dampak ketika jebol dan hal-hal yang kita tidak prediksi banjir," katanya.
Lanjut dia, sirene tersebut ketika berbunyi masyarakat akan paham bahwa mereka berada di lokasi yang tidak boleh panik. Kemudian mereka juga tahu tempat berkumpulnya.
"Pemprov akan bicarakan itu, karena lining sektornya di Balai Pompengan yang lebih tau tentang debit air dari pusat dan bendungan. Tentu dengan adanya itu, kita harus bersinergi dengan badan TNI, Polri, SAR dan pemerintah setempat," sebutnya.
Sementara untuk Jeneponto sendiri, Wagub belum mengetahui pasti dampak penyebab terjadinya banjir di Jeneponto. Menurutnya itu perlu kajian-kajian khusus terkait hal tersebut.
"Saya melihat di Jeneponto ada dua sungai di sana. Je'neberang dan Kelara, terbagi menjadi dua, dan ada gunung ditengahnya, sehingga ini butuh kajian. Saya tidak bisa mengatakan bahwa ini dampak dari bili-bili atau bukan dari bili-bili, tetapi itu harus analisis kajian. Saya sudah berdiskusi tim ahli dari kehutanan dan lingkungan dan saya minta mereka untuk memplo-up apa yang diutarakan pak Gubernur untuk melakukan kajian," demikian Wagub.
Sebelumya, Pemprov mengaku ada dua lokasi terparah di Sulsel, Yakni Kabupaten Gowa dan Jeneponto.
Olehnya itu, Pemprov akan terus menerus membantu Kabupaten Jeneponto dan sementara ini sudah diproses untuk bantuan keuangan tahap ke dua.
"Untuk Jeneponto, itu akan bertahap. Nanti ada tahap ke dua, kita akan libatkan Provinsi, Kementerian Pertanian, Kementerian Sosial dan BPBD Pusat serta beberapa ormas-ormas lainnya," sebutnya.
Wagub mengatakan, sudah dapat kebijakan dari bapak Gubernur Sulsel, untuk bantuan keuangan, dan sementara di proses di BPKD.
"Sedangkan bantuan lainnya seperti beras kita sudah bersinergi dengan Bulog. Kemarin kita dapat 20 ton, dibagi beberapa wilayah termasuk Jeneponto sudah dapat 6 ton. Kemudian kita juga dibantu dari Kementerian Pertanian Rp. 2 miliar dan sudah didistribusikan dibeberapa wilayah termasuk Jeneponto," terangnya. (Ridwan Tompo)