Kapolri Lihatlah Kasus Kapolres, Kasat Reskrim Lutra Minta Di Copot - Batara Pos

Peduli Kasih Batarapos


Kapolri Lihatlah Kasus Kapolres, Kasat Reskrim Lutra Minta Di Copot

Diposkan oleh On 17 Januari with No comments

Baca Juga :


Masamba, Batarapos.com
Seorang warga Desa Mappedeceng, Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara meregang nyawa karena ketakutan di kejar tembakan Polisi, padahal tidak bersalah. 

Mayatnya di temukan mengambang di Bendungan sungai Baliase oleh masyarakat setempat, padahal sebelumnya pihak Basarnas sudah ingin turun melakukan pencarian akan tetapi tidak bisa melewati prosedurnya karena terhalang informasi dari Polres Luwu Utara. 

Sangat menyedihkan mayat yang bernama Ahmad Dandi (19) hanya di cari dan di temukan atas usaha inisiatif masyarakat setempat, padahal menurut saksi polisi melakukan penembakan langsung kearah korban sebanyak 6 kali dan polisi mengetahuinya tapi tidak ada perintah pimpinan untuk mencarinya. 

Hidup Ahmad Dandi memang dianggap sia-sia oleh polisi, tapi usaha masyarakat mengungkap kematiannya berhasil dilakukan, mayatnya di temukan dalam tiga  hari. 

Masyarakat awam melihat pelanggaran Polisi dari proses kasus ini :

Pertama, dalam proses penangkapan itu Polres Luwu Utara di indikasikan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan SOP pelaksanaan tugas yang mengakibat Ahmad Dandi meninggal.

Kedua, pihak Polres Luwu Utara ketika melakukan penangkapan dengan mengeluarkan tembakan sebanyak 6 kali langsung kepada korban, sehingga korban jatuh kedalam Sungai Baliase.

Ketiga, pada saat korban jatuh kedalam sungai pihak kepolisian tidak melakukan tindakan pencarian dengan dalih tidak ada perintah dari pimpinan karena pimpinan tidak berda di tempat pada saat itu, sehingga pihak Polres Luwu Utara seakan lepas tangan dan tidak ingin bertanggung jawab. 

Ke empat, pada saat setelah terjadinya peristiwa penangkapan tersebut korban di nyatakan hilang oleh pihak keluarga namun pihak Polres Luwu Utara tidak memberikan keterangan maupun penjelasan apapun.

Ke lima, setelah dua hari di nyatakan hilang warga setempat melakukan proses pencarian di sekitaran sungai dan pada saat proses pencarian pihak Polres Luwu Utara dan pihak terkait tidak ada yang datang serta terlibat dalam proses tersebut hingga di temukannya jenazah korban oleh masyarakat. 

Kapolres Lutra sudah melakukan jumpa pers di Kantor Polres Lutra hasilnya mengakui kematian Ahmad Dandi memang di temukan tewas mengambang di Bendungan Sungai Baliase Rabu (16/1/19).

Atas bantuan team Advokasi kasus Ahmad Dandi mengungkap dan mengakui tidak jujur mengungkap kronologi kematian korban dari hasil keterangan pers Polres Lutra. 

Fakta lainnya saksi Imawati kakak korban Imawati kepada wartawan mengatakan bahwa mayat korban ditemukan di bendung Sungai Baliase pada pukul 15.30 wita sore, pencarian mulai sejak tanggal (12/1/19) hingga tanggal (14/1/19) oleh masyarakat setempat.

"Korban pada Sabtu (12/1/19) malam, Ahmad Dandi digerebek oleh anggota Polres Luwu Utara pada salah satu rumah temannya di kecamatan Mappedeceng , korban sudah lama dicari dari anggota Polres Luwu Utara karena di duga terlibat perkelahian antara kampung, dia melarikan diri dari kejaran petugas lewat belakang rumah melompati pagar pembatas bendung baliase," tutur Imawati.

Imawati juga memuat video berdurasi 2 menit 26 detik yang viral di media sosial tentang kronologi adiknya yang dicari polisi. Dalam video tersebut Imawati mengatakan bahwa teman adiknya datang menyampaikan jika dandi melompat ke sungai dan harus segera dicari.

"Yang saya kecewakan sama pihak polisi kenapa tidak ada pesan satupun bahkan sudah beriktikad baik keluargaku tanya baik-baik tapi tidak ada jawabannya, bahkan dia jadikan ini simpang siur beritanya (kasus Ahmad Dandi red) adikku antara lari sembunyi dengan loncat" tambahnya.

lanjutnya pada jam empat subuh waktu itu dirinya mendengar sendiri suara tembakan di lepaskan oleh polisi namun pihak kepolisian tidak punya memiliki itikad baik untuk memberi informasi titik terang kepada pihak Basarnas akibatnya mereka tidak bisa turun karena prosedurnya tidak ada pemberitahuan izin dari pihak Polres Lutra statusnya belum A1.

"Seandainya mereka turun adik ku cepat ditemukan," ucapnya dalam video sambil menangis, dalam Vidio tersebut. 

Akibatnya gelombang protes tuntutan dari sejumlah masyarakat yang merasa perihatin dan menyayangkan kasus ini bergerak mereka melakukan aksi demosntrasi ke Kantor Polres Luwu Utara menuntut Kasat Reskrim dan Kapolres segera untuk di copot.  (Zul)



Next
« Prev Post
Previous
Next Post »