Baca Juga :
MASAMBA, Batarapos.com, -- Usai resmi masuk ke dalam jajaran elit Top 99 Inovasi Layanan Publik Terbaik di Indonesia, ANC Hipnoterapi kini hampir pasti dinyatakan tembus ke dalam Top 40 Sinovik Kementerian PAN-RB. Hal ini terlihat dari visitasi yang dilakukan Tim Verifikasi Lapangan Kementerian PAN-RB awal September kemarin. Di mana tim tersebut hanya melakukan verifikasi di Luwu Utara, dari total 7 inovasi di Sulsel yang masuk Top 99.
Lalu, apa kunci sukses untuk bisa melahirkan inovasi yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat? Berikut tips sukses pengelola inovasi layanan publik (inovator) ANC Hinoterapi, Anjas Rusli, yang ia utarakan kepada luwuutarakab.go.id., Kamis (6/9/18), di Masamba.
Anjas menyebutkan, langkah pertama adalah berangkat dari niat yang tulus. “Niatnya harus ikhlas, tidak boleh ada tendensi apapun,” kata Anjas.
Setelah berniat, lanjut Anjas, calon inovator harus mampu mengelaborasi permasalahan yang ada di lapangan. “Yang kedua adalah kita harus tahu apa masalahnya, karena inovasi itu berangkat dari masalah. Dari masalah ini, kemudian kita analisis, lalu kita mencari solusinya di luar kebiasaan. Intinya adalah mencari solusi di luar dari kebiasaan,” jelas Anjas.
“Selama ini banyak orang yang bekerja berdasarkan kebiasaan. Kegiatan yang itu-itu saja yang dilakukan, tidak ada yang baru. Nah, mindset ini yang harus kita ubah, dan bekerja di luar dari kebiasaan. Kalau kita sudah bekerja di luar dari kebiasaan, maka yakin dan percaya akan lahir inovasi yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya menambahkan.
Masih kata Anjas, hipnoterapi adalah inovasi yang berangkat dari niat, dianilisis masalahnya dan dicarikan solusinya. “Kita punya SDM yang kita latih setiap tahun, tapi angka kematian ibu dan anak masih tetap tinggi. Setelah kita analisis, ternyata faktor utamanya adalah karena kita bekerja berdasarkan kontraktual semata. Antara pasien dan bidan hanya menyelesaikan tugas berdasarkan kontrak saja. Nah, dari sini, lahirlah yang namanya ANC Hipnoterapi,” urai Anjas.
ANC Hipnoterapi ini, lanjut Anjas, adalah inovasi yang mengajarkan tentang pelayanan dengan menggunakan hati. “Pelayanan publik itu kan melayani dengan hati dan sepenuh hati. Dan tidak bisa lepas dari hakikatnya sebagai sebuah pengabdian yang tulus. Untuk itu, mari bekerja di luar dari kebiasaan untuk bisa melahirkan berbagai inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat,” terang Anjas.
Tips terakhir menurut Anjas adalah membuat perencanaan dengan menggunakan tim yang solid. “Ibu Bupati selalu katakan, kalau perencanaan salah, maka kita sesungguhnya merencanakan kegagalan. Dan 80% kegiatan akan sukses, tergantung pada perencanaannya. Dan jangan lupa, buat tim yang solid. Biar kecil, asalkan praktis dalam bekerja,” pungkas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan ini.
Laporan : Hms/Drs
Editor : Astri