Malili, Batarapos, - Salah satu upaya mengubah wajah lorong yang kumuh dan gersang menjadi tempat yang bersih, nyaman dan indah bagi warga sekitarnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Luwu Timur memacu masyarakat untuk berkreasi melalui lomba Kreasi Menata Lorong. Setelah diberi waktu beberapa bulan lamanya, lorong yang tersebar dibeberapa wilayah di Kota Malili itu akhirnya disambangi tim penilai, Kamis (19/04/2018).
Baca Juga :
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Dinkes PPKB Sidrap Studi Tiru di Kampung KB Pongkeru Luwu Timur
- DP2KB Lutim Gelar Workshop Advokasi KIE
- Rapat Paripurna DPRD, Husler : Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Hasil Kinerja Eksekutif dan Legislatif
Dengan digelarnya kegiatan ini, sejumlah warga berupaya menampilkan lorong terbaiknya. Tak hanya mempercantik lorong mereka dengan warna-warni cat terang dengan berbagai motif dan sketsa, warga juga melengkapi lorong dengan berbagai fasilitas, mulai dari hiasan daur ulang, bunga-bunga menarik hingga ornamen. Selain itu, tembok yang bercat itu tidak dibiarkan kosong begitu saja, ada goresan tangan kreatif warga.
Menurut Kadis DLH Kabupaten Luwu Timur Andi Tabacina Akhmad menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu penerapan paling efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan terutama lorong.
Ia berharap dengan kegiatan ini, warga yang ada disekitar lokasi lorong berlomba-lomba untuk membenahi lorongnya agar menjadi bersih, indah dan nyaman untuk ditempati beraktivitas.
"Dengan adanya kompetisi lorong ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan di wilayah sekitarnya," tandasnya.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan salah satu lomba yang digelar dalam menyambut HUT Ke-15 Kabupaten Luwu Timur.
Saat ini tim penilai yang tergabung dari beberapa unsur terkait melakukan penilaian dengan 12 kriteria penilaian, diantaranya perubahan tampilan lorong, kreasi lorong, penataan lorong, peran serta masyarakat, hingga pengolahan sampah organik.
Selain itu, beberapa aspek yang dinilai yakni proses pemilahan sampah, keadaan drainase dan penghijauan skala spot serta pohon peneduh. (hms/ikp/HS)