Malili, Batara Pos
Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler, menceritakan pengalaman pahitnya saat ibundanya direnggut oleh ganasnya kanker rahim yang dideritanya beberapa tahun silam. "Orang tua saya adalah salah satu wanita yang nyawanya direnggut oleh penyakit ini, untuk itu saya tidak mau penyakit serupa dialami oleh kaum perempuan dil Luwu Timur" kata Husler yang saat itu wajahnya dihiasi raut kesedihan.
Menurut Husler hal tersebut terjadi kepada Ibundanya lantaran lambatnya penyakit yang menjadi pembunuh nomor satu tersebut dideteksi.
Baca Juga :
- DP2KB Lutim Gelar Workshop Advokasi KIE
- Rapat Paripurna DPRD, Husler : Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Hasil Kinerja Eksekutif dan Legislatif
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Dinkes PPKB Sidrap Studi Tiru di Kampung KB Pongkeru Luwu Timur
Hal tersebut diungkapkan Husler usai ia menyerahkan surat keputusan (SK) penetapan pembentukan Satuan Kerja (SATKER) Tim Terpadu Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim, kepada Ketua Tim, Hj. Puspawati Husler, yang juga ketua Tim Penggerak PKK Luwu timur itu di aula rumah jabatan Bupati, Desa Puncak Indah Malili, Selasa (13/03/2018).
Dengan terbentuknya SATKER tim Tedpadu Penggulangan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim tersebut, Husler berharap agar kaum perempuan khususnya di Luwu Timur dapat terlindungi dari penyakit paling mematikan itu.
Sejumlah pihak terkait juga hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut seperti, perwakilan RS. PT. Vale, BPJS Kesehatan Luwu Timur, dan Sejumlah Camat.
Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur, dr. April mengklaim jika Kabupaten Luwu Timur menjadi kabupaten pertama yang memiliki Tim Terpadu penanggulangan kanker payudara dan kanker mulut rahim yang melibatkan lintas sektoral.
"Ini adalah Tim Terpadu pertama yang ada di Sulawesi Selatan, dan menunjukkan keseriusan kita semua dalam menanggulangi penyakit ini," kata April dalam laporannya.
Menurut April, kegiatan itu bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kaum wanita agar mau memeriksakan secara dini kondisi kesehatan rahim dan payudara mereka.
Husler juga mengingatkan kepada seluruh peserta yang hadir jika terlambat dalam hal lain itu masih bisa diperbaiki, namun jika deteksi terhadap penyakit yang terlambat dapat mengakibatkan masalah serius.
"Terlambat gajian itu masih bisa diatasi dengan ngutang sama tetangga, tapi terlambat mendeteksi kanker itu bisa jadi bencana," katanya dengan sedikit berkelakar.
"Untuk itu ia kaum perempuan jangan lagi malu untuk memeriksakan dirinya sejak dini," kuncinya. (HS)