Malili, Batara Pos
Sebanyak 29 Desa di Kabupaten Luwu Timur telah mengikuti program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas). Program tersebut berdampak positif dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Oleh karena itu, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) kembali melakukan sosialisasi Pamsimas III kepada para Camat dan Kepala Desa Lingkup Pemkab Luwu Timur yang dipusatkan di Aula Sasana Praja Kantor Bupati, Kamis (22/02/2018.
Kasubid Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bapelitbangda, Fitriyani, ST. mengatakan, pelayanan air minum dan sanitasi merupakan urusan wajib pemerintah, baik Pusat dan Daerah. Oleh karena itu, maka program Pamsimas ini merupakan program nasional untuk meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yaitu (1) 100% akses air minum dan sanitasi, dan (2) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Baca Juga :
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Dinkes PPKB Sidrap Studi Tiru di Kampung KB Pongkeru Luwu Timur
- DP2KB Lutim Gelar Workshop Advokasi KIE
- Rapat Paripurna DPRD, Husler : Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Hasil Kinerja Eksekutif dan Legislatif
"Program ini bertujuan untuk mendapatkan tambahan penduduk yang dapat mengakses sarana air minum dan sanitasi yang aman, layak dan berkelanjutan, serta meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
Fitri menambahkan, hingga tahun 2017, baru sebanyak 29 Desa yang mengikuti program Pamsimas, dengan rincian 2014 sebanyak 9 Desa, 2015 sebanyak 10 Desa, 2016 sebanyak 5 Desa dan 2017 sebanyak 5 Desa. Disisi lain program ini diharapkan dapat menyentuh seluruh Desa di Kabupaten Luwu Timur.
Mewakili Bupati, Staf Ahli Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur, Zakaria mengatakan, sosialisasi ini diharapkan dapat mendorong partisipasi dan keikutsertaan Desa untuk mengikuti program Pamsimas III ini. Pasalnya, dari 124 Desa, baru sebanyak 29 Desa yang mengikuti program Pamsimas ini.
"Saya harapkan pada program Pamsimas III ini, Desa-desa lainnya yang belum mengikuti program, bisa segera mengusulkan kepada pihak pengelola Pamsimas," jelasnya.
Lanjut Zakaria, Pada Program Pamsimas ini, terdapat 3 (tiga) opsi kegiatan pembangunan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pada Desa sasaran Pamsimas, Pertama, Opsi Pembangunan baru yaitu pembangunan baru SPAM, karena belum ada SPAM eksisting sama sekali, atau pembangunan baru SPAM, karena sistem yang ada tidak berfungsi total (100%) dari produksi sampai dengan distribusi. Kedua, Opsi Perluasan yaitu kegiatan pengembangan pada unit distribusi SPAM pada Desa yang telah memiliki SPAM dengan tingkat keberfungsian yang baik untuk menambah cakupan dan jumlah penerima manfaat, atau pembangunan tambahan SPAM baru dengan tujuan untuk menambah jumlah layanan.
Selanjutnya, Opsi Peningkatan yaitu pemulihan dan pengembangan kinerja SPAM (termasuk penggantian sebagian komponen atau perbaikan komponen utama) dengan tujuan meningkatkan kinerja SPAM serta penambahan jumlah layanan dari jumlah layanan semula (dengan minimal tambahan jumlah layanan adalah 30% dari jumlah layanan semula).
"Semoga melalui sosialisasi Program Pamsimas III dengan pendekatan berbasis masyarakat, mampu menghasilkan infrastruktur air minum dan sanitasi berskala kecil dengan biaya relatif rendah serta kualitas konstruksi yang baik," kuncinya. (HS)