Ngamuk Di Pasar Pakai Parang Lalu Ditembak Mati, Keterangan Kapolres Luwu Timur Dibantah Keluarga Korban - Batara Pos

Peduli Kasih Batarapos


Ngamuk Di Pasar Pakai Parang Lalu Ditembak Mati, Keterangan Kapolres Luwu Timur Dibantah Keluarga Korban

Diposkan oleh On 21 Februari with No comments

Baca Juga :


Luwu Timur, Batara Pos
Terkait tewasnya Amril Alias Ari (26) yang ditembak mati di Kecamatan Tomoni karena sebelumnya sempat mengamuk menggunakan parang yang diambilnya dari salah satu pedagang parang di pasar Wonorejo Kecamatan Mangkutana, Senin (19/2/18) sekitar pukul. 09.30 wita.

Proses eksekusi korban berbeda keterangan dengan fakta yang ditemukan pada luka tembak di tubuh korban sebelum di makamkan.

Dalam keterangan Pers Kapolres Luwu Timur (AKBP. Leonardo Panji Wahyudi) di kantin Polres Luwu Timur Senin (19/2/18) yang diabadikan melalui audio dengan durasi 11 menit 46 detik yang dihadiri beberapa wartawan bahwa sebelumnya korban mengamuk mengejar setiap yang menggunakan seragam (TNI/Polri), dan juga sempat menebas mobil patroli, karena sulit diamankan setelah berduel dengan salah satu personil Polsek Mangkutana (Hardi) sehingga diberi tembakan peringatan lalu dilumpuhkan dengan cara kedua kaki ditembak, karena kondisi masih hidup selanjutnya dibawa ke RSUD I Lagaligo untuk mendapatkan perawatan namun sayang nyawanya tidak tertolong dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Pas ngamuk pakai parang, anggota datang mau diamankan, mobil kita (Mobil Lantas) itu di parangi, karena diamankan ga bisa akhirnya dia berduel dengan anggota kita (Hardi), karena berduel, parang sudah disini, akhirnya di eksekusi (dorr) masih berdiri bos, kelihatannya punya kebal dia ini kelihatannya, dieksekusi masih berdiri, karena sama masyarakat banyak di situ, kaki kanan kaki kiri di dorr, karena kondisinya masih hidup sudah bisa dilumpuhkan, akhirnya kita bawa ke Rumah Sakit di Wotu menggunakan mobil Lantas, di perjalanan meninggal" kata Kapolres Luwu Timur yang dikutip dari rekaman audio.

Keterangan Kapolres tersebut mendapat bantahan dari keluarga Korban, salah satunya kakak kandung korban (Alimuddin) dan beberapa saksi lain yang memandikan korban sebelum dimakamkan, bahwa tak satupun terdapat luka tembak dibagian kaki, melainkan ditubuh korban terdapat luka tembak tepat dibagian perut tembus pinggang dan bagian dada sasaran jantung.

"Itu tidak benar kalau dibilang ada luka tembak di bagian kaki, saya yang langsung mandikan dibantu tokoh masyarakat sebelum dimakamkan, tidak ada luka tembak di kaki, yang ada luka tembak hanya perut tembus di pinggang dan bagian dada sasaran jantung, sementara itu ada luka robek di kepala tapi sepertinya bukan bekas peluru tapi di pukul, kami semua keluarga siap, makam adik kami dibongkar untuk membuktikan" bantahnya

Sementara salah satu pemilik akun facebook atas nama Ramli Djono, dalam komentarnya pada berita sebelumnya mengatakan bahwa "Setau ku kemarin itu banyak personil, dan selain tembakan, di tabrakkan mi juga mobil, sangat di sayangkan memang klo di bilang mau di Iumpuhkan na malah mematikan..." ungkap Ramli Djono dalam komentar pada facebook group.

Saat ini harapan keluarga korban tak lain adalah mengharap keadilan, serta bersedia jika harus dilakukan otopsi.

Laporan : HS
Editor : Astri

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »