Baca Juga :
Mangkutana, Batara Pos
Pasca tewasnya Amril alias Ari (26) yang ditembus timah panas aparat Kepolisian Sektor Mangkutana sebanyak dua kali tepatnya dibagian dada dan perut, keluarga besar Amril (Almarhum) minta keadilan.
Amril sebelum ditembak sempat mengamuk menggunakan senjata tajam (sajam) jenis parang yang diambilnya dari salah satu pedagang di pasar Wonorejo Mangkutana selanjutnya menumpangi truck menuju Kecamatan Tomoni, yang menurut informasi sempat menganiaya anggota Polsek Mangkutana dan Anggota Koramil Mangkutana serta Warga.
Amril dalam aksinya menurut keluarga, sepertinya mencari seseorang, pasalnya beberapa hari sebelum kejadian, Amril sempat dipukuli saat sedang mengisi BBM di kios warga hingga berdarah dibagian mulut, keluarga juga mengakui jika Amril pernah meminum obat namun tidak diketahui persis obat jenis apa, yang menurut pihak kepolisian adalah pil PCC.
Keluarga besar Amril yang dikonfirmasi batarapos di rumah duka menyayangkan tindakan eksekusi yang dilakukan pihak Kepolisian, yang mana menurut keluarga, tindakan yang dilakukan bukan melumpuhkan tapi mematikan dengan sasaran tembak dibagian dada dan perut, keluarga Amril juga membantah jika terdapat luka peluru dibagian paha ke bawah.
"Kami keluarga besar sangat menyayangkan kejadian ini yang menewaskan saudara kami, kenapa tidak dilumpuhkan saja dengan cara tembak betisnya atau pahanya, kenapa harus dada dengan perut yang ditembak kalau kata polisi mau dilumpuhkan, saya yang mandikan almarhum adik saya pak, tidak ada luka tembak dibagian kaki, semua di dada dengan perut, ada juga luka bocor di kepala tapi sepertinya bekas pukulan" ungkap Alimuddin (kakak korban) mewakili keluarga.
Alimuddin berharap keadilan terhadap musibah yang menimpa keluarganya, Ia juga menjelaskan jika pihak keluarga bersedia jika harus dilakukan otopsi terhadap jenazah Amril yang sudah di makamkan.
"Kami sekarang berharap dan menunggu keadilan yang katanya negara kita ini negara hukum, kami juga keluarga bersedia jika harus digali ulang makam saudara kami untuk kepentingan otopsi, karena saya yang mandikan, saya yang lihat persis luka tembak, tidak ada dibagian kaki, Insya Allah, setelah rangkaian tauziyah kami keluarga bakal menempuh jalur hukum" jelasnya
Sementara Kapolsek Mangkutana (AKP. Muh. Idris) yang hadir dalam rangkaian acara tauziyah almarhum di malam pertama di rumah duka, enggan memberikan komentar saat hendak dikonfirmasi.
"Jangan mi saya, ke Kapolres mi saja" katanya dengan singkat.
Hadir pada Tauziyah malam pertama Almarhum Amril, Kapolsek Mangkutana (AKP. Muh. Idris), Perwira Penghubung (Pabung Luwu Timur), beberapa personil TNI/Polri, dan puluhan keluarga serta kerabat almarhum.
Laporan : HS
Editor : Astri