Malili, Batara Pos
Sekertaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, Bahri Suli, menutup Diklat Manajemen Proyek bagi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Lingkup Pemerintahan Kabupaten Luwu Timur Tahun 2018, Jumat (23/02/2018) di Hotel I La Galigo, Jalan Soekarno – Hatta, Malili.
Diklat manajemen proyek Kabupaten Luwu Timur tahun 2018 ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan menyiapkan orang-orang yang siap pakai untuk menggarap proyek di unit kerjanya masing-masing.
Diklat manajemen proyek tersebut digelar oleh Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Luwu Timur, dengan peserta dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Pejabat Pembuat Komitmen di OPD Pemkab Luwu Timur yang bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin.
Baca Juga :
- DP2KB Lutim Gelar Workshop Advokasi KIE
- Rapat Paripurna DPRD, Husler : Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Hasil Kinerja Eksekutif dan Legislatif
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Dinkes PPKB Sidrap Studi Tiru di Kampung KB Pongkeru Luwu Timur
Penutupan Diklat Manajemen Proyek ini, ditandai dengan pelepasan tanda peserta diklat oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, Bahri Suli, didampingi oleh Yohanes Sattu dari Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin.
Sekertaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, Bahri Suli mengatakan, bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk diimplementasikan dan dipahami secara menyeluruh dan terpadu, supaya pelaksanaan manajemen pengelolaan proyek dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ia menambahkan, seiring dengan selalu berubah-ubahnya regulasi, maka Pemerintah diharapkan jeli melihat perubahan, agar tidak salah menerapkan langkah dan prosedur dalam pelaksanaannya. Untuk itu, diperlukan pengetahuan yang cukup dalam menjalankannya.
"Pejabat yang berhubungan dengan manajemen proyek haruslah bersikap profesional. Artinya, tidak hanya terfokus pada persyaratan administrasi saja, tetapi waktu pelaksanaan dan kualitas pekerjaan sesuai kontrak," ulasnya.
“Diharapkan kepada para peserta agar dapat lebih memahami dan mendalami manajemen kegiatan/proyek ini, sehingga dapat melaksanakan kegiatan/proyek dengan baik dan sesuai tahapan, mengendalikan pelaksanaan, jadwal, biaya maupun mutu dan hasil pekerjaan yang lebih baik lagi,” Tutup Bahri.
Sementara itu Yohanes Sattu yang mewakili Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin mengatakan, dalam pelaksanaan manajemen kegiatan proyek milik pemerintah, ada beberapa aspek yang memerlukan manajemen atau pengelolaan yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan, keekonomisan, keterpaduan, kecepatan, ketetapan, ketelitian, serta keamanan yang tinggi dalam rangka memperoleh hasil akhir yang sesuai harapan.
Untuk itulah, kata Yohannes, Diklat ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para pengelola kegiatan/proyek baik pejabat penatausahaan keuangan maupun pejabat pelaksana teknis kegiatan mengenai peran, fungsi dan kepentingan setiap pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan/proyek di lingkungan pemerintah Kabupaten Luwu Timur.
Hadir medampingi Sekertaris Daerah Kab Luwu Timur, Kepala OPD, Narasumber dari Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin, serta para peserta diklat. (HS)