Makassar. Batara pos
Bakal Calon Gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar, menekankan gerakan koperasi patut terus didorong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diharapkannya, koperasi benar-benar menjadi soko guru perekonomian nasional. Toh, gerakan koperasi sangat identik dengan sistem ekonomi yang diakui UUD 45 yakni ekonomi Pancasila atau ekonomi kerakyatan.
Baca Juga :
- Membongkar Kasus Pasar Sentral Makassar : Perjanjian Kerjasama Pemkot Dengan PT.MTIR
- Terekam CCTV, Sebelum Ditembak Mati, Amril Ditabrak Menggunakan Mobil Lantas
- NH Bersama Tim Turunkan Langsung Alat Peraga Di Pilkada Demokratis
- Amin Syam Sebut NH-Aziz Unggul Soal Program
- Mantan Kasat Narkoba Polres Luwu Timur Jalani Sidang Etik, Ini Sangsinya !
- Bupati Luwu Timur Hadiri Open House Gubernur Sulsel
Bersama Nurdin Halid (NH), Aziz memiliki mimpi besar untuk mendorong gerakan koperasi Sulsel seperti halnya di Finlandia ataupun negara-negara Skandinavia. Tidak bisa dipungkiri, gerakan koperasi di Finlandia dan negara Skandinavia sangat maju dan Aziz menginginkan Sulsel tidak boleh kalah. Toh, Indonesia sejak dulu sebenarnya berlandaskan ekonomi Pancasila melalui gerakan koperasi.

Menurut Aziz, saat berkunjung ke Finlandia, beberapa waktu lalu, ia mengaku kagum saat mengetahui banyak hotel dan mal dimiliki koperasi. Sangat jauh berbeda dengan Indonesia, dimana pusat ekonomi masih dikuasai oleh swasta. Ke depannya, dia berharap gerakan koperasi Sulsel tak kalah dari Finlandia, dimana rakyat melalui gerakan koperasi bisa lebih dominan dalam perekonomian.
Berdasarkan statistik, Finlandia termasuk negara paling berkoperasi di dunia, dimana 84 persen dari penduduknya adalah anggota koperasi. Selain itu koperasi di negara yang beribukota di Helsinki itu mampu menyumbang 10 persen Groos National Product (GNP).
Menurut Aziz, bila negara-negara Eropa yang dulunya berhaluan kapitalis dan neoliberal bisa sukses menerapkan gerakan koperasi, maka tidak ada alasan bagi Indonesia, termasuk Sulsel untuk meninggalkan ekonomi kerakyatan. Toh, sistem ekonomi kerakyatan paling selaras dengan gerakan koperasi yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
"Saya kembali tegaskan, kami (NH-Aziz) pejuang ideologis! Sikap ideologis kami jelas, kami pernah menjadi aktivis dan itu tidak pernah luntur. Kami sangat ideologis dan memberikan tempat seluasnya bagi ekonomi Pancasila, bukannya ekonomi kapitalis atau ekonomi neo-liberal," pungkasnya. (Ucu/Drs)