Walmas, Batarapos
Proyek pembangunan Daerah Irigasi (D.I) yang melintasi sepanjang kelurahan Bulo, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu yang bersumber dari DAK Tahun 2017, dengan nilai kontrak Rp.862.171.000,- yang dikelola oleh CV.ADI CITRA UTAMA, di konplain warga.
Selain dikonplain warga karena dikerja asal-asalan, juga terkesan mubasir, pasalnya bangunan yang diharapkan menyuplai air persawahan masyarakat secara maksimal namun sumber air yang tidak memadai.
Baca Juga :
- Sekretariat HAM-Lutim Difasilitasi Rumah Kontrak Oleh Pemkab Luwu Timur
- Warga Walenrang Ditemukan Meninggal Gantung Diri Di Pohon Durian
- Video : Satu Rumah Di Walenrang Terbakar, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta
- Bangunan Irigasi volume Drainase, Proyek Ini Di Komplain Warga
- Pengurus Barang OPD Pemkab Lutim Dibekali Bimtek
- Pemkab Lutim Siap Sukseskan Festival Keraton Nusantara di Tana Luwu
Beberapa masyarakat yang konplain juga menuturkan, jika proyek tersebut diduga mark-up, karena volume bangunan serta volume panjang sangat tidak sesuai dengan Anggaran sebanyak itu, dimana volume ketebalan bangunan yang menerapkan 30cm, sementara lebar bentangan 60cm dan tinggi psangan batu 70cm, dengan panjang volume 650 meter, yang dianggarkan senilai Rp.862.171.000,- yang jika dikalkuasikan anggaran proyek tersebut dalam per meternya dianggarkan senilai Rp.1.326.416,- sangat miris dengan anggaran sebesar itu namun pelaksanaannya dapat disamakan dengan volume irigasi.
Anggota DPRD Luwu, Komisi 3 F. PDI.P, (Erwin Baraba) saat dikonfirmasi menegaskan bahwa, dalam waktu dekat ia akan memerintahkan PPK dan Konsultan terkait untuk melakukan pengukuran, menurutnya memang perlu dipertanyakan dari segi anggaran dan volume bangunan yang sangat tidak sesuai, namun menurutnya hal tersebut akan dirampungkan setelah dilakukan pengukuran.
“Kita akan perintahkan PPK dan Konsultan proyeknya untuk ukur langsung agar bisa dikalkulasi, memang jika dilihat dari segi volume bangunan yang hampir setara dengan drainase sangat tidak sesuai dengan anggarannya, tapi baiknya kita ukir dulu, sumber airnya juga sepertinya tidak memadai untuk menyuplai air persawahan warga” tegasnya
Sementara Konsultan pengawas proyek tersebut (Narto) saat dikonfirmasi membenarkan jika volume yang dimaksud dan anggarannya memang sudah seperti itu, saat ditanyai terkait dugaan masyarakat yang tidak sesuai dengan volme pasangan dan anggaran yang ada, ia membantah keras, menurutnya anggaran tersebut sudah sesuai dengan spesifikasinya karena ada hitung-hitungannya, tetap pada panjang 650meter.
“iya memang volumenya dan anggarannya seperti begitu, masalah tidak sesuainya, tentu sudah di estimasi sesuai volume dan anggaran, dan memang saat ini masih ada kekurangan 70 meter dari total 650meter” kata Narto
Disis lain, ancaman masyarakat akan menutup saluran tersebut jika pasangan bangunan tidak dilanjutkan hingga melewati pemukiman warga, pasalnya jika tidak dilanjutkan akan mengancam genangan air pada pekarangan warga yang mana resapan air diperkirakan akan meluber ke pemukiman warga.
Laporan : HS
Editor : Andi tenri ajeng