Baca Juga :
Malili, Batara pos
Forum Pembauran Kebangsaan menggelar rapat koordinasi dengan mengusung tema "Membangun Kerjasama dan Kebersamaan Dalam Kebhinnekaan Serta mengantisipasi dan Mencegah Potensi Munculnya Konflik". Rapat koordinasi selama satu hari tersebut diikuti dari unsur TNI, Polri, Camat, Kepala Desa/Lurah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kader Bela Negara dan Ormas kemasyarakatan se-kabupaten Luwu Timur.
Hadir dalam Rakor tersebut Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler dan Irwan Bahri Syam, Anggota DPRD Luwu Timur, Sarkawi A. Hamid, Wakapolres Luwu Timur, Kompol Sunardjo, Pabung, Mayor Inf. Simon Marthes, dan Kepala OPD.
Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler meminta Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) tanggap dalam membaca situasi dan kondisi sosial sehingga gesekan yang berpotensi konflik di tengah masyarakat yang heterogen dapat diantisipasi secara dini.
FPK adalah perekat dan wadah untuk menyelesaikan atau membahas berbagai persoalan sosial kemasyarakatan, harus tanggap dan peka mengamati lingkungan agar keharmonisan yang terjalin selama ini tidak terganggu dengan gesekan-gesekan di tengah warga, ucap Husler saat membuka Rapat Koordinasi FPK Kabupaten Luwu Timur di Gedung Wanita Simpurusiang Malili, Rabu (06/09/2017).
Luwu Timur yang berada di perbatasan Sulawesi tengah dan Tenggara, dengan masyarakatnya yang heterogen memiliki tantangan dan ancaman. FPK diharapkan mampu mengelola tantangan dan ancaman itu sebagai perekat kehidupan berbangsa dan bernegara, ungkapnya.
Husler menuturkan, kerukunan hidup antarumat beragama, suku, ras maupun golongan yang sudah lama terbangun merupakan kerja sama semua pihak yang tanggap dalam meredam benturan antarwarga agar tidak membesar menjadi konflik yang dapat merugikan dan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Jadi, intinya jangan biarkan gesekan sekecil apapun. Tanggapi dengan serius dengan melakukan upaya perdamaian dan mengharapkan, para peserta rakor membahas berbagai persoalan serta bersama-sama melahirkan solusi serta rekomendasi untuk dilaksanakan pemerintah daerah," tutupnya.
Sementara itu Kasi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol, Mustadir mengatakan rakor tersebut bertujuan untuk mendiskusikan berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi FPK dalam menciptakan dam memelihara kerukunan antar etnis di Luwu Timur, untuk mendorong peningkatan peran aktif aparat Kesbangpol, para tokoh adat, tokoh masyarakat dan pengurus FPK dalam melakukan pembinaan guna terciptanya iklim yang kondusif diantara etnis.
Dengan kerja sama yang sinergis, FPK diharapkan dapat meminimalisasi konflik antar-SARA, melalui forum dialog, sosialisasi dan sebagainya, dan berinteraksi dengan masyarakat dalam bidang bahasa, adat istiadat, seni budaya, pendidikan dan perekonomian," kata mustadir.(ikp/kominfo)