Masamba. Batara pos
Peningkatan produksi gabah tahun ini sebesar 2 ton hektar, pada musim panen kedua April dan September tahun 2017, cukup memuaskan. Khususnya di desa mekar jaya, kecamatan mappedeceng, kabupaten Luwu Utara, dari 125 hektare luas lahan, produksi padi mencapai 1.080 ton gabah yang dihasilkan.
Panen perdana untuk april dan september, dikecamatan Mappedeceng, dipusatkan di Desa Mekar Jaya, Itu dihadiri langsung oleh Bupati Lutra, Indah Putri Indriani didampingi Dandim 1403 Sawerigading, Letkol Kav Cecep Tendi Sutendi, Waka Polres Lutra, Kompol Sukmana dan Kepala Sub divre Palopo, Luthfi Said. Selasa (29/8/2017).
Bupati Luwu Utara dalam sambutannya, mengatakan, bukan hanya peningkatan produksi yang dikejar, tetapi yang paling utama adalah peningkatan kualitas gabah yang harus lebih baik dari tahun sebelumnya. "Kata Indah.
Baca Juga :
"Seperti bunyi hukum ekonomi, barang bagus ada harga. Mari sama-sama kita bekerjasama agar bisa mewujudkan swasembada pangan yang berkualitas di Lutra ini," terang Indah.
Indah juga mengapresiasi peningkatan produksi di musim panen april -september tahun ini. "Jelasnya.
"Hasilnya cukup memuaskan, kita berharap dengan pendampingan dan perlakuan yang tepat hasilnya juga bisa lebih baik," tutur Indah.
Indah berharap masyarakat juga mengambil bagian. "Kita dari pemerintah hanya bisa mensupport, Itu dengan cara menyiapkan sarana dan prasarana pertanian, "Terang Indah.
Dandim 1403 Sawerigading, Letkol Kav Cecep Tendi Sutendi, mengatakan, program upaya khusus (Upsus) Padi Jagung Kedelai (Pajale) sudah memasuki tahun ketiga.
"Babinsa dan penyuluh selalu mendampingi petani, mulai dari proses tanam hingga panen. Untuk program serap gabah (Sergap) kami dari TNI mendampingi Bulog menyerap gabah petani. "Kata Cecep pada batarapos.com siang tadi.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mappedeceng, Basrul, menyebutkan, untuk panen di Desa Mekar Jaya, musim panen april dan september tahun ini meningkat dua ton per hektare.
Dari 6,5 ton per hektare pada musim tanam Oktober-Maret, kini menjadi 8,64 per hektare pada musim tanam April-September. Data itu berdasarkan hasil pengambilan sampel padi berdasarkan hasil hitungan dari standar statistik.
"Produksi meningkat, selain aktifnya babinsa dan penyuluh melakukan pendampingan kepada petani, kita juga melakukan sistem pergantian atau bergiliran varietas padi. Dulu yang kita tanam adalah varietas Inpari 4 sekarang pakai Inpari 30. Inpari 30 ini, mirip dengan padi Ciherang," jelasnya.
Setelah panen, kembali dilakukan penanaman untuk musim tanam Oktober-Maret tahun 2017-2018.
Keseluruhan luas areal panen di Kecamatan Mappedeceng, itu seluas.1.414,9 hektare. Itu tersebar di 10 desa potensi padi di Kecamatan Mappedeceng. Khusus Desa Mekar Jaya, luas panen seluas 125 hektar.
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lutra, Armiady, Pabung Lutra, Mayor Cba Sengke, Kapolsek Mappedeceng, Iptu Gusti , Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP), Amrullah SP, Commercial Eksekutif PT Advansia Indotani, Sarwono, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mappedeceng, Basrul, Danramil Masamba, Kapten Inf Amir Sahabu, Camat Mappedeceng, Drs Andi Rahman, Kepala Desa Mekar Jaya, Nyoman Rarat. (Drs).