Baca Juga :
- Bupati Luwu Utara Resmi Serahkan 50 Kunci Rumah Nelayan
- KPU Umumkan Hasil Pilpres, Ini Tanggapan Bupati Luwu Utara
- Ketua Komunitas MBA Bone-Bone Apresiasi Kapolres Luwu Utara
- Personil Polsek Baebunta Bubarkan Pesta Miras di Desa Sassa
- Jelang HUT RI Ke-74, Pemkab Luwu Utara Gelar Rapat Pemantapan
- TNI, Polri Siap Amankan Pemberangkatan JCH Luwu Utara
Bone-bone. Btr pos –
Seorang bapak bernafsu bejat berhati iblis tega melakukan pencabulan terhadap anak kandungnya sendiri selama enam tahun, bermula sejak duduk di bangku sekolah menegah pertama pada tahun 2012 sampai hari ini Jumat (19/5/17).
Korban pencabulan sebut saja Riri (17) pelajar warga dusun bunga toi desa karondang kecamatan tanalili kabupaten Luwu Utara, adalah korban pemuas napsu sang Bapak yang bejat.
Kapolsek Bone-bone Kompol Samurai Anata melalui kanit reskrim Aiptu Joko Isdianto mengatakan bahwa pada hari Jumat, (19/5/17) telah datang seorang perempuan, Riri (17) didampingi adik kandung korban, AK (15), kepolsek Bone-bone melaporkan kejadian yang menimpa dirinya, atas perlakuan bapak kandungnya telah melakukan pencabulan dan persetubuhan yang terjadi di rumah korban sendiri pada pukul 19.00 wita di dusun bunga toi desa karondang kecamatan tanalili kabupaten Luwu Utara. "Kata Joko.
Atas laporan korban kanit reskrim polsek Bone-bone Aiptu Joko Isdianto bersama anggota langsung menuju lokasi yang di maksud, tapi pelaku tidak berada di tempat sehingga di lanjutkan pencaharian sampai kedesa poreang, akhirnya pelaku ditemukan saat mengendarai sepeda motor, saat ingin di amankan pelaku berusaha melarikan diri dan di beri tembakan peringatan sehingga pelaku diringkus."Terang Joko. Kepada media Batara pos Jumat 19 Mei.
Tersangka pencabulan dan persetubuhan, Bahar (43) warga dusun bunga toi desa karondang kecamatan tanalili kabupaten Luwu Utara, setelah diringkus dan segera di bawah ke polsek Bone-bone kembali berusaha untuk kabur sehingga di Doooorrrr dan mengenai betis bagian kiri, saat ini tersangka di amankan dirumah tahanan polsek Bone-bone untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya."Kata Joko (Drs)
