Baca Juga :
BURAU, BTRpos
Jembatan sungai Singgeni Desa Jalajja, Kec. Burau Luwu Timur, merupakan jembatan satu-satunya Jalur Trans Sulawesi, penghubung tiga Privinsi terancam ambruk, sisi jembatan (Oprit) saat ini mengalami keretakan yang sewaktu-waktu akan ambruk.
Hal tersebut diakibatkan aktivitas Tambang golongan C yang hanya berjarak sekitar 150-an meter dari jembatan, yang beraktivitas nonstop, mengakibatkan pelebaran sungai melampaui ukuran lebar jembatan dan arus air yang sangat deras.
Parahnya, terdapat dua titik tambang golongan C, yang sangat berdekatan dengan badan jembatan, tepatnya di sisi kiri dan kanan jembatan, sehingga arus deras air menghantam tepat pada oprit jembatan.
Selain merusak jembatan, dampak dari aktivitas tambang ini juga meresahkan dan sangat merugikan masyarakat sekitar sungai objek tambang, beberapa warga mengeluhkan kebun mereka yang telah habis terkikis arus air yang semakin hari semakin melebar begitu pula dengan debit air.
Beberapa warga sekitar kepada Batarapos mengungkapkan keluhan mereka terkait keberadaan tambang, mereka mengeluhkan kebun mereka yang jatuh terkikis air, terlebih terhadap kondisi jembatan yang akan ambruk.
“kami resah pak dengan adanya aktivitas tambang, sekarang sungai sudah tidak berbentuk sungai lagi, bagusnya kalau dibikin danau saja, airnya sudah keruhnya minta ampun, kebun kami juga habis terkikis, mana lagi jembatan yang mau ambruk, yakin pak kalau tidak ada tindakan tegas dari pemerintah, tunggu saja jatuhnya itu jembatan, iya yakin saja” ungkap warga. (Lap...HS/Mul/Rdw)