Baca Juga :
MALILI, BTRpos
Sebagian
warga Desa Lakawali, Kec. Malili, kembali mempertanyakan terkait pengadaan
Laptop/Komputer dan perawatan MCK senilai Rp.44.000.000,- yang
menurut warga belum terealisasi sampai September 2016 ini.
Senada
dengan pembenaran mantan Sekdes Lakawali (Muh.Isnaen, SH) jika anggaran
pengadaan dan perawatan senilai tersebut bersumber dari ADD Tahun 2015 memang belum
direalisasikan, menurutnya, anggaran tersebut dengan terpaksa di alihkan ke beberapa
item lain, seperti pembayaran jasa petugas Linmas (Hansip), Cleaning servis, petugas
pasar, dan kegiatan lain.
“karena
sudah mendesak, dengan terpaksa anggaran kita alihkan ke beberapa item itu, dan
juga mengingat perawatan MCK akan terkesan mubasir, karena akan dilakukan
pembangunan baru Kantor Desa, terpaksa kita alihkan ke kegiatan yang mendesak,
tapi menurut Kepala Desa dalam waktu dekat ini khususnya pengadaan
laptop/komputer senilai Rp.24.000.000,- dia upayakan pengadaannya, namun kami
akui kalau pengalihan anggaran itu, memang tidak ada berupa berita acara, tapi
itu semua sudah ada kesepakatan” jelas Muh.Isnaen melalui via Handpone
Sementara
keterangan juga disampaikan Kepala Desa Lakawali (Muh. Yamin, SH) saat di
konfirmasi, mengatakan dengan singkat jika pengadaan Laptop/Komputer sudah terealisasi tinggal perawatan MCK karena
menurutnya menunggu pembangunan baru Kantor Desa yang baru direncanakan “masalah
pengadaan Laptop/Komputer sudah beres itu, Cuma ini perawatan MCK senilai Rp.20.000.000,- yang
belum karena masih menunggu pembangunan kantor Desa, nanti kalau di anggarkan perawatan
terus di bongkar, kan...mubasir juga” kata Muh.Yamin dengan singkat
Komentar
warga yang enggan dikorankan namanya mengatakan bahwa, proses 9 bulan bahkan
lebih merupakan waktu yang cukup lama untuk merealisasikan atau memberikan
penjelasan “sembilan bulan lebih itu waktu yang lama, kenapa tidak
direalisasikan, paling tidak memberikan penjelasan ke warga atau perwakilan
warga seperti BPD, nanti dipertanyakan baru semua sibuk, masalah perawatan MCK
yang dinilai mubasir sangat mustahil, sembilan bulan digunakan bukan hal yang
mubasir kalau memang mau di salurkan, kalau menunggu pembangunan kantor Desa,
terus siapa yang pastikan jika hari dan tanggal itu dibangun kan tidak ada, baru rencana, sedangkan MCK tiap hari
digunakan yang kondisinya sangat butuh perawatan” kata warga. (Red...HS/Mrd)


