Baca Juga :
Makassar BTRpos
Minggu 11/9/2016 pukul 21.30 wita warga Jalan
Harimau Makassar dikejutkan oleh sebuah ledakan besar lagi dahsyat yang berasal
dari sebuah ruko No.14 RT 3 RW 5 (belakang pasar maricaya) tempat sebuah usaha
galon Air dan penampungan sejumlah tabung elpiji berukuran 3 kg dan 12 kg
berisi gas yang belakangan pemilik usaha diketahui bernama Sandi yang diduga
warga keturunan WNA.
Sejauh
pemantauan awak media suara ledakan mencapai radius kurang lebih 200 meter,
sementara daya ledak mencapai radius 50 meter yang mengakibatkan ruko asal
ledakan yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) retak dan sebahagian hancur
tercatat puluhan rumah rusak serta 2 kendaraan rusak parah.
Atas
kejadian ini 3 korban mendapat perawatan intensif dirumah sakit Bhayangkara
Makassar yang merupakan karyawan sandi, dan sejumlah warga lainnya mengalami
luka ringan. Dari sejumlah saksi mata di TKP yang menjadi korban menuturkan
sangat trauma atas peristiwa ledakan tersebut yang menggetarkarn gedung
bertingkat, seperti penuturan Yusran (30) dimana 12 kaca jendela rumahnya
berlantai 2 hancur yang berjarak 40 meter dari lokasi TKP.
"Waktu
itu saya berada diruang tamu sedang minum kopi, istri dan anakku berada dalam
kamar, tiba-tiba terjadi dan terdengar satu kali bunyi ledakan dahsyat yang
menggerarkan gedung rumah ini disertai padamnya listrik, saya langsung berlari
keluar rumah karena was-was rumah ini jangan sampai runtuh, tiba diluar jalanan
saya melihat kepulan asap debu dari ruko asal ledakan dan terlihat serta
terdengar diantaranya dua orang sedang berteriak meminta tolong, dimana saat
ledakan tidak tercium apa-apa terlebih bau gas, tetapi mengakibatkan telinga
dan dada saya terasa sakit", jelasnya menceritakan.
"Saya berada dalam kamar seperti
terlempar dimana sebuah kain jilbab dalam kamar terbang diudara dan
mengakibatkan sepuluh lebih kaca jendela diberapa ruangan pecah " tutur
istri Yusran menambahkan. Saksi lainnya sebut saja Nia samaran yang rumahnya
berjarak 45 meter dari TKP dimana kaca jendela rumahnya turut rusak tetapi
tidak pecah mengungkapkan sangat trauma atas ledakan tersebut yang
mengakibatkan dirinya juga sempat terlempar.
"Saat itu saya berada diruang tamu
tiba-tiba terjadi ledakan yang melempar rubuh saya kebelakang, seumur hidup
baru kali ini merasakan ledakan yang berdaya ledak tinggi hingga mengakibatkan
gedung rumah bergetar, karena takut saya berlari keluar dan mencium bau aroma
seperti petasan/mercun" tuturnya. Saksi lainnya Rizal (Li) yang merupakan
salah satu ketua RT mengungkapkan kegiatan tempat usaha sandi yang diduga
merupakan keturunan WNA.
"Tempat
usaha ini baru beroperasi beberapa bulan dengan empat karyawan dengan dua unit
armada pick up yang sering mengantar dan melakukan bongkar muat tabung gas,
dimana pemiliknya bernama sandi keturunan WNA namun kental dengan bahasa
seperti orang jawa, awal usaha sandi sempat menemui saya menyampaikan rencana
usaha yang dijalankannya yakni usaha isi ulang galon air dan usaha gas elpiji
tetapi usaha galon air tidak jalan tinggal usaha gas elpiji saja"
tuturnya.
"Dan saat ledakan kebetulan saya berada
dipintu rumah hendak keluar membeli sate yang berjarak kurang lebih 50 meter
dari TKP saat ledakan mengakibatkan bingkai foto dirumah berjatuhan, saya
sempat melihat dua orang minta tolong diantara kepulan asap debu digedung ruko
tersebut dan melihat salah seorang diantaranya keluar sempoyongan sebelum
akhirnya jatuh terkapar dijalanan tak sadarkan diri dan dilarikan kerumah sakit
Bhayangkara", paparnya
"Banyak keanehan pada peristiwa ledakan
ini selain bunyi ledakan hanya satu kali namun sangat keras selain itu tidak
tercium adanya bau gas kecuali setelah pemadam kebakaran datang melakukan
penyiraman air kedalam gedung, tak hanya itu dari ledakan keras yang
ditimbulkan mengakibatkan daun pintu yang terbuat dari besi baja dengan bobot
beratnya kurang lebih hampir 100 kg terlempar keudara hingga radius 100 meter
mendarat ditengah jalan veteran melewati atap gedung yang ada didepannya untung
jalanan lagi sepi" jelasnya menceritakan.
Walikota Makassar Dany Pomanto terlihat berada
dilokasi TKP guna meninjau langsung lokasi peristiwa ledakan. "Selaku
aparat pemerintahan melakukan pelacakan langsung keberadaan SITU melalui
website sebab disinyalir terdapat penumpukan tabung berisi gas, dan setelah
dicek sejak tahun 2016 untuk wilayah Jalan Harimau tidak terdapat izin atau
tempat usaha ini dipastikan ilegal dimana pemilik usaha hanya mengontrak disini
dan baru beroperasi sekitar 3 bulan, sementara pemilik gedung sementara dilacak
pada dinas tata bangunan untuk mengetahui teratas nama pemohon IMB"
jelasnya memaparkan.
Sementara
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Rusdi Hartanto dalam jumpa persnya terkait
ledakan tersebut mengatakan penyebabnya adalah akibat tabung gas elpiji.
"Penyebab dari peristiwa ledakan adalah ledakan tabung gas tidak ada
faktor lain dibalik peristiwa ini dimana lokasi tersebut merupakan tempat usaha
penyaluran gas elpiji yang ada dikota makassar, dimana terdapat 3 korban luka
bakar yang saat ini dirawat dirumah sakit Bhayangkara dan terdapat satu orang
lagi dikantor polisi sementara ditenangkan spikologinya akibat peristiwa ini
sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut" pungkasnya. (Zul***)


