Baca Juga :
Makassar
Batara Pos
Kegiatan yang dilakukan oleh instansi Dinas
Perumahan Dan Pemukiman Kota Makassar yang dilaksanakan di Hotel Grand Imawa
Makassar 1/9/2016 pukul 3.00 sore, merupakan diskusi atau dialog dalam rangka
wacana pembangunan proyek Perencanaan Parkir Bawah Tanah Slamet Riyadi.
Dalam
kegiatan ini dibuka oleh Kadis Perumahan H.Fathur Rahim ST sebagai tanda
dimulainya diskusi yang dihadiri kurang lebih 80 peserta yang terdiri dari beberapa
instansi seperti BLHD, DPU, Tata Ruang Dan Bangunan, IAI, Inkindo, Dishub,
Akademisi (Unhas dan UMI), Dinas Pertamanan Dan Kebersihan, Mahasiswa, Lsm dan
Media.
Dalam
diskusi yang dirangkum dalam Fokus Group Of Discussion (FGD) Perencanaan Parkir
Bawah Tanah Slamet Riyadi berlangsung alot dimana membahas menyangkut mekanisme
Undang-Undang, Sosial Politik, mekanisme pelaksanaan tehknis bahkan menyangkut
dampak lingkungan dan lain-lain yang dapat berpengaruh ditengah masyarakat.
Lebih
menariknya sejumlah narasumber yang berkualitas dihadirkan dalam kegiatan ini
seperti Dr.Eng.Muh.Isran Ramli ST,MT (Akademisi Unhas), Hijriani Nur.ST,MT
(Akademisi Unhas), Dr.Eng.Andi Erwin Ekoputra, ST.MT (Akademisi Unhas),
M.Sudjar.A (IAI), Dr.Eng.Naidah Naing Sp.Msi (Akademisi UMI), dimana dapat
mencapai target nilai maksimal dari hasil diskusi tersebut.
Menurut
Kadis Perumahan H.Fathur Rahim ST,MT dari hasil diskusi ini merupakan bentuk
pendapat yang bertujuan membangun Kota Makassar secara bersama-sama akuntabel
serta transparansi menjadikan kota ini 2 x + Baik yang sudah menjadi program
bapak walikota Danny Pomanto. "Walau bagai manapun ini adalah pendapat
dari hasil diskusi akademisi, praktisi, dan pemerintahan sebagai bentuk
kenersamaan yang hasilnya nanti akan jadi pertimbangan nantinya dalam rencana
program Pembangunan Parkir Bawah Tanah Slamet Riyadi" pungkasnya.
"Dengan
diskusi ini telah merekroduksi kesulitan segala permasalah yang ada sehingga
kita bisa plong untuk bekerja, dimana semua unsur instansi terkait secara
bersama-sama akan membantu bekerja secara maksimal, dengan memperhatikan segala
aspek budaya, penghijauan, arus lalu lintas, dan lain-lain, menuju masyarakat
dunia" jelasnya menambahkan.
Diantara kesulitan yang dialami dalam
perencanaan pembangunan parkir bawah tanah ini selaku arsitek Dr.Eng.Naidah
Naing Sp.Msi sebagai ketua jurusan Arsitektur UMI Fakultas Tehnik memaparkan.
"Rencana projek ini kota berada diheriteks dimana bangunan-bangunan yang
ada diatasnya merupakan bangunan-bangunan yang sudah berumur puluhan bahkan
ratusan tahun sehingga struktur bangunan harus kita pertimbangkan dimana dalam
mewujudkan parkir bawah tanah ini kita harus memiliki desain dan struktur yang
tidak seperti karebosi yang harus membongkar lalu membangun dibawahnya, apa yang
tidak bisa dibangun yang penting kita tidak menghilangkan struktur bangunan
yang sudah ada", paparnya. (Zul***)



