Kongkalikong Proyek 3 M Pengerukan Bendungan Padaelo - Batara Pos

Peduli Kasih Batarapos


Kongkalikong Proyek 3 M Pengerukan Bendungan Padaelo

Diposkan oleh On 24 Agustus with No comments

Baca Juga :


Pangkep Batara Pos
 Proyek Pengerukan Bendung Padaelo Kabupaten Pangkep Tahun 2016 dengan anggaran Rp.2.798.730.000 dengan bobot volume 44.285.77 meter kubik, oleh Instansi PSDA Provinsi Sulawesi Selatan oleh PT.Latanindo Graha Persada (LGP) pimpinan Ir.Ikhsan Abbas, Konsultan pengawas CV.Ulfa Konsultan (Edo) kuat dugaan diwarnai kongkalikong.

 Pasalnya proyek ini yang baru dimulai beberapa hari yang lalu di Desa Alasipitto Kecamatan Ma'Rang Kabupaten Pangkep terpantau sejumlah awak media dilokasi pekerjaan tanpa plan proyek dan direksi keet parahnya proyek ini diduga telah dipihak ketigakan (disub) oleh perusahaan lain seperti Pt.Batara.

"Sejumlah alat berat yang dipergunakan pada proyek ini adalah milik Pt.Batara seperti yang berdomisili di Kabupaten Pangkep selain itu plan proyek atau direksi keet tidak terlihat sama sekali sejak dimulainya pekerjaan ini" tutur masyarakat sekitar.

Dalam pemantauan sejumlah media dimana informasi berhasil dikumpulkan dari sejumlah narasumber pelaksanaan proyek ini untuk mengendus permainan kongkalikong didalamnya. "Proyek ini milik istri ketua DPRD Kabupaten Pangkep kami hanya pekerja disini" ucap salah satu pekerja.

Proyek Pengerukan Bendung Padaelo tidak dapat dipungkiri rawan terjadinya penyimpangan Kolusi,Korupsi,Nepotisme (KKN) sebab tidak terdapat pekerjaan pembangunan infrastruktur fisik atau pekerjaan ini mengeruk keuangan Negara dengan biaya besar dari segi penggunaan alat berat.

 Kendati dengan biaya hampir mencapai tiga milyar rupiah dana tersebut belum mampu melakukan pengerukan secara keseluruhan lokasi Bendung Padaelo sebab perencanaan biaya diperkirakan bisa mencapai sembilan hingga sepuluh milyar rupiah. Seperti ungkapan PPTK Ariyanto pada Proyek Pengerukan Bendung Padaelo diruang kerjanya Senin 22/8/2016, yang langsung memberi warning kepada Ikhsan menyangkut informasi tersebut selain itu pihaknya berjanji akan memberi tindakan tegas apa bila ada hal-hal yang berbau korupsi penyimpangan.

"Pada dasarnya dari MC perencanaan proyek ini membutuhkan dana anggaran kurang lebih 9 M hingga 10 M namun yang terealisasi hanya hampir 3 M sehingga bobot volume pekerjaan kita sesuaikan dengan anggaran, dimana informasi keberadaan plan proyek dan direksi keet menurut ikhsan memang tidak terpasang karena diterpa angin, dan direksi keet ada pada rumah salah satu penduduk dikampung itu " tutur Ariyanto.

 "Menyangkut informasi proyek ini telah dipihak ketigakan kami akan menindak lanjutinya sesuai prosedur aturan yang berlaku" tambah Ariyanto.

Sementara pimpinan perusahaan Pt.Latanindo Graha Perkasa Ir.Ikhsan Abbas, Konsultan pengawas CV. Ulfa Konsultan (Edi) belum berhasil dikonfirmasi terkait kasus ini. (Zul***)


:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p

back to top