Baca Juga :
- Husler Letakkan Batu Pertama Renovasi Gereja GKST Setia Bakti Kalaena
- Meriahkan HUT RI Ke-74, Pemerintah Kalaena Gelar Turnamen Sepak Bola
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
MANGKUTANA,
BTRpos
Pihak keluarga korban meduga kematian korban Muh. Misba
(16) pada senin (22/8/16) akibat di aniaya, korban yang beralamat di Dususn
Rinjani, Desa Sumber Agung Kec. Kalaena sebelumnya di rawat di Puskesmas Kec.
Kalaena selama tiga hari sejak tanggal 11 Juli 2016 lalu, karena korban
mengeluh sakit hingga akhirnya di rujuk ke RSUD I Lagaligo untuk perawatan intesif,
pasalnya korban mengeluhkan rasa sakit di bagian dada dan perut, setelah
dilakukan pemeriksaan pihak RSUD I Lagaligo menyimpulkan jika terdapat gumpalan
cairan dalam tubuh korban yang memaksakan jika korban harus di operasi, setelah
dilakukan operasi pihak medis menemukan tumpukan cairan di sekitar bagian hati
korban, sehingga saat itu pihak medis menyampaikan jika gumpalan cairan di duga
diakibatkan dari hantaman benda tumpul, pihak RSUD I Lagaligo menyarankan agar
di korban di rujuk ke makasar, namun karena keterbatasan dana, pihak korban
meminta agar korban di rawat di Lagaligo saja.
Sebelumnya Korban diketahui sempat di bawa dua orang dan
sempat disekap di salah satu rumah yang korban juga tidak ketahui selama satu
jam lebih dan pengakuan korban sempat di pukuli saat disekap, sebagai mana yang
diterangkan oleh pihak keluarga korban (Katun) keapada Batarapos melaului via handpone bahwa saat itu
sempat menggemparkan warga sekitar terkait penyekapan korban “sempat warga juga
gempar mencari korban saat itu, namun ditengah pencarian tiba-tiba salah
seorang oknum polisi menelpon keluarga korban terkait pencarian korban, sontak
oknum polisi menjawab jika Misba sudah di lepas, pernyataan itu membuat kami
heran, dari mana polisi tahu kalau sudah di lepas, akhirnya korban muncul, dan
menceritakan semua kejadian yang dialaminya, malam itu juga polisi datang
meminta korban untuk dilakukan visum, tapi karena korban masih trauma akhirnya
ke esokan harinya baru di visum, sembari membuat laporan polisi, tapi kami juga
heran kenapa hasil visum hampir sebulan tidak ada kabar, dan korban sejak
melapor tidak pernah di BAP” terangnya
Ditempat terpisah Kapolsek Mangkutana AKP. M. Fadil yang
dikonfirmasi, membenarkan adanya kejadian tersebut, dan pihaknya telah
mengamankan dua orang yang diduga sebagai pelaku penganiayaan, “kita sudah amankan
dua orang di duga pelaku yakni Ag Alamat yang sama dengan korban dan yang
satunya SM alamat Desa Sumber makmur, tapi untuk memastikan kita tunggu hasil
visum korban yang belum diambil, karena saat kejadian secara kebetulan saya di
makasar selama satu minggu, makanya saya heran tiba-tiba ada kejadian seperti
ini, dan terduga pelaku sudah diamankan di Mapolres Luwu Timur, guna
pemeriksaan lebih lanjut” kata M.Fadil
Melalui Media ini pihak keluarga korban (Katun) selaku
pihak korban mengharapkan agar penegak hukum dapat menuntaskan kasus kematian
korban, dan berharap jika terduga pelaku telah terbukti atas hasil pemeriksaan
sebagai penyebab kematian korban agar pelaku mempertanggung jawabkan
perbuatannya sesuai hukum yang berlaku. (Red...HS)