Baca Juga :
WOTU, BTRpos
Penipuan berkedok hadian undian Telkomsel maupun Mama minta Pulsa beberapa tahun terakhir ini memang marak menghiasi selular pengguna Handpone, tak pandang kaya maupun miskin, tua maupun muda semua mendapat penawaran tersebut, tergantung cara kerja oknum penipu entah melalui via sms maupun di telepon secara langsung, tergantung strategi yang akan dilakukan oknum penipu tersebut.
Target awal penipu mengarahkan mangsanya diawali dengan penawaran hadiah undian mulai dari kisaran puluhan juta hingga ratusan juta, selanjutnya calon korban dimintai nomor rekening yang terdapat saldo/simpanan di rekening, dan langsung diarahkan ke ATM terdekat, sembari meyakinkan calon korban dengan undian yang ditawarkan, pelaku meminta calon korban untuk mentransfer sejumlah dana ke nomor rekening yang sudah disiapkan pelaku sebagai persyaratan pengiriman hadiah undian, dengan dalih jika tidak mentransfer maka undian tersebut akan di batalkan.
Kini hal tersebut dialami salah seorang warga Desa Lampenai Kec. Wotu, inisial “S” (21), dimana "S" mendapat telepon langsung dari pelaku penipuan pagi tadi lalu menawarkan undian tersebut, dengan polosnya “S” langsung melayani permintaan pelaku dengan meminta izin ibunya dan menceritakan apa yang diterimanya melalui via handpone nya, sang ibu pun merestui keinginan “S” karena kebetulan mereka berdua baru kali itu mendapat telepon langsung, “S” pun beranjak ke ATM BRI Unit Wotu, dengan modal kartu ATM ayahnya dengan saldo sekitar 15 juta tanpa sepengetahuan ayahnya.
Setibanya di ATM, pelaku memberi petunjuk “S” untuk mentransfer ke nomor rekening yang sudah di sediakan oleh pelaku, awalnya pelaku meminta agar S mentransfer dana seniali 5,5 Juta, tak berselang lama, pelaku kembali meminta “S” untuk mentransfer sejumlah yang ada di saldo rekening, namun rekening “S” hanya menyisahkan dana kurang dari 10 juta, akhirnya S hanya mentransfer 9,5Juta, jadi total dana yang ditransfer “S” sebesar 15 Juta, setelah mentransfer dana tersebut, tiba-tiba ayahnya menelpon karena telah diceritakan oleh ibunya, sontak “S” terkaget dan serasa tak berdaya serta lupa akan kartu ATMnya, sehingga kartu tersebut tertelan oleh mesin ATM, dan langsung meminta pihak Bank BRI Unit Wotu untuk melakukan pemblokiran terhadap rekening pelaku yang aliri dana tersebut.
“Saya tidak sadar kalau akan seperti ini, karena cara bicaranya sangat meyakinkan, apalagi nomor yang muncul waktu dia nelpon atas nama Telkomsel, makanya saya percaya” ungkap “S”
Setelah pihak Bank BRI melakukan pemblokiran, diketahui masih terdapat sekitar 100juta lebih dana yang tersimpan di Rekening yang di Blokir tersebut yang beralamatkan Jakarta Barat, diduga selain “S” ada korban lain yang telah mentransfer dana ke rekening yang sama.
Mengalami hal tersebut, korban dan ayahnya melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolsek Wotu, namun pihak Mapolsek Wotu mengarahkan korban untuk melaporkan ke Mapolres Luwu Timur. (Red...HS)
Penipuan berkedok hadian undian Telkomsel maupun Mama minta Pulsa beberapa tahun terakhir ini memang marak menghiasi selular pengguna Handpone, tak pandang kaya maupun miskin, tua maupun muda semua mendapat penawaran tersebut, tergantung cara kerja oknum penipu entah melalui via sms maupun di telepon secara langsung, tergantung strategi yang akan dilakukan oknum penipu tersebut.
Target awal penipu mengarahkan mangsanya diawali dengan penawaran hadiah undian mulai dari kisaran puluhan juta hingga ratusan juta, selanjutnya calon korban dimintai nomor rekening yang terdapat saldo/simpanan di rekening, dan langsung diarahkan ke ATM terdekat, sembari meyakinkan calon korban dengan undian yang ditawarkan, pelaku meminta calon korban untuk mentransfer sejumlah dana ke nomor rekening yang sudah disiapkan pelaku sebagai persyaratan pengiriman hadiah undian, dengan dalih jika tidak mentransfer maka undian tersebut akan di batalkan.
Kini hal tersebut dialami salah seorang warga Desa Lampenai Kec. Wotu, inisial “S” (21), dimana "S" mendapat telepon langsung dari pelaku penipuan pagi tadi lalu menawarkan undian tersebut, dengan polosnya “S” langsung melayani permintaan pelaku dengan meminta izin ibunya dan menceritakan apa yang diterimanya melalui via handpone nya, sang ibu pun merestui keinginan “S” karena kebetulan mereka berdua baru kali itu mendapat telepon langsung, “S” pun beranjak ke ATM BRI Unit Wotu, dengan modal kartu ATM ayahnya dengan saldo sekitar 15 juta tanpa sepengetahuan ayahnya.
Setibanya di ATM, pelaku memberi petunjuk “S” untuk mentransfer ke nomor rekening yang sudah di sediakan oleh pelaku, awalnya pelaku meminta agar S mentransfer dana seniali 5,5 Juta, tak berselang lama, pelaku kembali meminta “S” untuk mentransfer sejumlah yang ada di saldo rekening, namun rekening “S” hanya menyisahkan dana kurang dari 10 juta, akhirnya S hanya mentransfer 9,5Juta, jadi total dana yang ditransfer “S” sebesar 15 Juta, setelah mentransfer dana tersebut, tiba-tiba ayahnya menelpon karena telah diceritakan oleh ibunya, sontak “S” terkaget dan serasa tak berdaya serta lupa akan kartu ATMnya, sehingga kartu tersebut tertelan oleh mesin ATM, dan langsung meminta pihak Bank BRI Unit Wotu untuk melakukan pemblokiran terhadap rekening pelaku yang aliri dana tersebut.
“Saya tidak sadar kalau akan seperti ini, karena cara bicaranya sangat meyakinkan, apalagi nomor yang muncul waktu dia nelpon atas nama Telkomsel, makanya saya percaya” ungkap “S”
Setelah pihak Bank BRI melakukan pemblokiran, diketahui masih terdapat sekitar 100juta lebih dana yang tersimpan di Rekening yang di Blokir tersebut yang beralamatkan Jakarta Barat, diduga selain “S” ada korban lain yang telah mentransfer dana ke rekening yang sama.
Mengalami hal tersebut, korban dan ayahnya melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolsek Wotu, namun pihak Mapolsek Wotu mengarahkan korban untuk melaporkan ke Mapolres Luwu Timur. (Red...HS)