Tomoni, Batarapos.com - Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler, didampingi Kabag Humas, Resky Alamsyah dan Kepala Desa Bayondo, Kecamatan Tomoni, Hespan Kolobinti, Senin (17/6/19), menghadiri prosesi pelepasan jenazah Almarhum Yedrin Buku, salah seorang Tokoh Masyarakat Adat Pamona sekaligus Pemangku adat Lemba Pamona Luwu yang tutup usia pada Jumat, 14 Juni 2019 lalu.
Baca Juga :
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Perawat Lutim Dibekali Pelatihan Manajemen Nyeri
- Pusat Perbelanjaan Seragam Sekolah di Tomoni, Dipadati Pembeli
- Konsolidasi Pemantapan Kegiatan HUT RI Ke-74 Kecamatan Kalaena
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
Almarhum Yedrin Buku adalah Sekretaris Umum Lembaga Adat Lemba Pamona Luwu, sebuah organisasi masyarakat adat Pamona yang membawahi dua Kabupaten yakni Luwu Timur dan Luwu Utara.
Pelepasan jenazah mantan kepala sekolah SDN Kaya'a Kecamatan Tomoni ini, dilakukan secara adat Pamona, dengan iringan pukulan gendang sebanyak tiga kali, kemudian peti jenazah diangkat oleh para pemangku adat Pamona untuk selanjutnya dibawah ke pekuburan menggunakan Ambulance. Sebelumnya dilakukan ibadah pelepasan jenazah di pelataran rumah duka.
Bupati Husler tiba di rumah duka di Desa Bayondo, disambut Ketua Lembaga adat Lemba Pamona Luwu, Pelias Tangoa, dan pemangku adat se-Lemba Pamona Luwu, yang hadir dengan menggunakan pakaian adat Pamona.
Dalam kata-kata penghiburannya, Husler menyampaikan belasungkawa dari jajaran Pemerintah Daerah Luwu Timur atas meninggalnya Almarhum Yedrin Buku, yang merupakan Tokoh masyarakat adat Pamona sekaligus juga sebagai purna ASN yang sudah menyatakan pengabdiannya sebagai tenaga pendidik di Luwu Timur hingga memasuki masa pensiun.
"Atas nama Pemerintah daerah, saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya bapak Almarhum Yedrin Buku, semoga mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Husler.
Husler juga memberikan kata penguatannya kepada keluarga besar Almarhum Yedrin Buku, bahwa kematian adalah milik dan hak prerogatif dari Allah yang punya kehidupan. Oleh karena itu, sebagai orang beriman tentunya percaya bahwa Tuhan lebih mengasihi ummat-Nya, sehingga harus direlakan serta didoakan semoga Almarhum ditempatkan disisi-Nya. (ikp/kominfo)