Makassar, batarapos.com - Kondisi saat ini Arif Wangsa (29) salah satu wartawan media cetak dan online Mitra Sulawesi, sekaligus pimpinan umum serta pimpinan redaksi, masih dalam penanganan perawatan serius ruang UGD pihak Rumah Sakit Umum Islam Faisal Makassar, 21/3/2019.
Dengan luka tulang rahang dan tulang hidung retak dan telinga mengeluarkan darah segar rencananya pihak rumah sakit akan melakukan operasi dengan biaya ditaksir 17 juta rupiah, kepada yang bersangkutan karena mengalami luka cukup parah di sekujur tubuhnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan unit Radiologi rumah sakit umum Islam Faisal pada pukul 13.17 wita, foto skul AP/LAT, Outline tulang-tulang calvaria baik, Tabula eksterna diploe dan Tabula interna intak, tampak diskontinuitas pada os maxillaris kiri, tulang facialis lainnya intak, sinus-sinus paranasalis, yang tervisualisasi kesan baik, jaringan lunak sekitarnya kesan baik, kesan : Fraktur Os,Maxillaris Sinistra bertanda tangan Dr.Rahmayanti Arief Sp.Rad Spesialis Radiologi.
Peristiwa naas yang dialami wartawan terjadi di lingkungan kompleks pasar segar 21/3/2019 pada pukul kurang lebih 23.30 wita karena penganiayaan secara beramai-ramai di depan posko Timsus Polda Sulsel yang pelakunya lebih dari lima orang.
"Memang dari kejauhan tadi malam ada kerumun banyak orang (keributan), tepat di depan posko Timsus Polda Sulsel yang di pukul gegara suara knalpot motornya" cetus Akbar salah satu security kompleks pasar segar.
Baca Juga :
- Baksos, IPMIBAR Bersama Puskesmas Lamuru Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Tiba di Makassar, Jenazah IYL Dimakamkan Hari Kamis
- Mantan Kasat Narkoba Polres Luwu Timur Jalani Sidang Etik, Ini Sangsinya !
- Bupati Luwu Timur Hadiri Open House Gubernur Sulsel
- Membongkar Kasus Pasar Sentral Makassar : Perjanjian Kerjasama Pemkot Dengan PT.MTIR
- Video : MTs Al-Ihsan Memprihatinkan, Kasek Malas Ngantor
Dari kronologis yang diungkap Arif Wangsa yang juga di ketahui merupakan salah satu aktivis pemuda dan mahasiswa serta Lsm sejumlah lembaga sosial control, saat di temui masih dalam kondisi tubuh yang sangat lemah dengan sejumlah luka yang masih terlihat, dibantu selang cairan infus.
Arif menceritakan, dirinya saat itu baru saja selesai berkumpul bertemu rekan-rekannya sesama aktivis melakukan konsolidasi dan berencana akan pulang kerumahnya dan melintas di depan posko Timsus Polda Sulsel dengan sejumlah anggota aparat yang terlihat berkumpul, dekat dari pintu keluar kendaraan motor dan mobil
"Disana (kompleks pasar segar) ada dua pintu keluar untuk mobil dan motor, karena tidak tahu saya masuk kejalur pintu keluar untuk mobil sehingga di tegur oleh petugas loket lalu diarahkan untuk segera kejalur pintu keluar khusus motor jika ingin keluar" ucapnya.
Arif Wangsa kemudian menuju jalur pintu keluar khusus kendaraan bermotor seperti yang di maksud oleh petugas loket pintu, dengan membalikkan kendaraan motornya yang suara knalpot agak berbunyi besar dan kembali melewati posko Timsus Polda Sulsel.
Suasana saat itu menurut Arif Wangsa adalah jam pulang kerja para karyawan sehingga suasana sangat padat baik di parkiran maupun di antrian pintu keluar.
Dan saat mengantri untuk keluar di jalur kendaraan kendaraan khusus motor, tiba-tiba dirinya kembali di tegur namun kali ini oleh petugas satpam yang berada dipos satpam dan mengarahkan agar sekiranya segera mengantri kejalur pintu keluar kendaraan mobil.
"Kalo mau cepat keluar lebih baik segera di jalur pintu keluar mobil, disini lama antrinya kendaraan motor" tutur Arif menirukan ucapan satpam kompleks pasar segar.
Arif kemudian terpaksa kembali menuju jalur kendaraan pintu keluar untuk mobil dan lagi-lagi melintasi posko Timsus Polda Sulsel.
"Saat itulah salah satu yang di duga anggota Timsus Polda Sulsel langsung terlihat marah-marah" kata Arif Wangsa.
Nada suara marah-marah tersebut turut membuat yang bersangkutan Arif Wangsa jadi tersinggung semakin kesal sehingga menarik berulang kali gas motornya.
"Awalnya salah seorang yang berpakaian putih berambut gondrong datang dan langsung mememukul mukaku, kemudian datang lagi yang lain, juga langsung memukul mukaku dan meminta helmku dibuka" paparnya.
Setelah itu disusul sejumlah orang lainnya kemudian turut serta secara beramai-ramai ikut memukul, lalu kemudian datanglah Ipda Arten (puang baso) Ketua Timsus Polda Sulsel dari belakang menarik Arif Wangsa dari kendaraan motornya.
"Dia (Ipda Arten) menarik lalu mencekik saya hingga terlepas dari motor dan terjatuh, saya kemudian bilang sama beliau (Ipda Arten), saya ini juga wartawanji, dia menjawab kalo wartawan pasti kenal saya, mereka lainnya yang sejak tadi melakukan penganiayaan kembali memukul dan menginjak-injak saya dengan lebih keras lagi" papar Arif.
Tak itu menurut Arif Wangsa oknum mengaku wartawan stasiun TV yang kebetulan mangkal di posko Timsus Polda Sulsel atau berada di TKP juga turut melakukan penganiayaan yang identitasnya sudah diketahui.
Salah satu anggota Timsus Polda Sulsel selanjutnya meminta, mengambil kunci motor dan Ipta Arten Ketua Timsus Polda Sulsel sambil memegang erat Arif kemudian membawa masuk kedalam salah satu ruangan gedung posko Timsus Polda Sulsel lalu mengambil kartu pers dan memeriksa serta memfoto Id Card tersebut.
"Kami berdua (Ipda Arten) kemudian berbicara empat mata di lantai dua, saya menyampaikan bahwa sejumlah bagian tubuhku terasa sakit, dia melihat saya membersihkan darah yang keluar dari telinga saya, dia hanya bilang kabari saya jika ada apa-apa" jelas Arif.
Wartawan cetak dan dan online Mitra Sulawesi Arif Wangsa kemudian menelpon salah satu temannya untuk datang keposko Timsus Polda Sulsel di kompleks pasar segar untuk membantunya mendorong motor sampai kerumah sakit umum Islam Faisal karena kunci motor tersebut tidak diketahui keberadaannya lagi.
Tiba di rumah sakit dalam ruangan UGD Arif Wangsa yang awalnya masih kondusif pada saat menjalani pemeriksaan, tiba-tiba saja mengalami rasa pusing dan mual lalu kemuadian jatuh pingsan dan baru siuman pada pagi hari (hari ini) pukul 08.30 wita.
Hingga berita ini di turunkan belum ada konfirmasi resmi Kapolda Sulsel Irjen.Pol.Hamidin terkait kasus ini, dari pantauan beberapa aparat kepolisian datang ke UGD berusaha melihat korban namun di tolak oleh pihak rumah sakit karena tidak membawa surat tugas. (Zul)