Palopo, batarapos.com
Kegiatan aksi sambutan Presiden Jokowi berakhir ricuh setelah peserta demostran mendapatkan tindakan represif dari aparat kepolisian Polres Luwu dan Polres Palopo.
Baca Juga :
- Video : MTs Al-Ihsan Memprihatinkan, Kasek Malas Ngantor
- Baksos, IPMIBAR Bersama Puskesmas Lamuru Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Tiba di Makassar, Jenazah IYL Dimakamkan Hari Kamis
- Pengurus Barang OPD Pemkab Lutim Dibekali Bimtek
- Pemkab Lutim Siap Sukseskan Festival Keraton Nusantara di Tana Luwu
- Sekretariat HAM-Lutim Difasilitasi Rumah Kontrak Oleh Pemkab Luwu Timur
Aksi sambut presiden dilaksanakan di perbatasan kabupaten Luwu dan kota Palopo berlangsung sekitar 3 jam dan berakhir akibat beberapa oknum polisi diduga memukuli peserta Aksi.
Salah satu peserta Aksi, Erick Estrada sebagai Wakil jendral Lapangan mendapatkan tendangan di perut dan pukulan di kepala hingga mengalami pembengkakan.
"Iya, kepala saya bengkak dipukuli perut saya juga ditendangi oleh beberapa aparat kepolisian" ungkap Erick
Aksi ini digelar oleh Aliansi Wija To Luwu yang tergabung beberapa lembaga Mahasiswa, antaranya IPMAL, HAM LUTIM, HAMBASTEM, IMM Palopo dan HMI MPO Palopo yang ingin memberikan Petisi Tuntutan kepada Jokowi yakni:
1. Cabut Moratorium DOB
2. Mekarkan DOB Luwu Tengah
3. Bentuk Provinsi Tana Luwu
Muh Sultansyah S.H selaku Jendral Lapangan mengaku akan terus melaksanakan Aksi sampai Petisi Tuntutan berada ditangan Jokowi.
"Kami akan tetap menggelar Aksi sampai Kami dipertemukan dengan Jokowi untuk memberika Petisi Tuntutan ini" tegas Sultansyah
Sementara tindakan represif aparat mendapat kecaman dari sejumlah lembaga Mahasiswa salah satunya HMI.
Ibriansyah Irawan Ketua Umum HMI Cabang Palopo Menuturkan dan mengecam tindakan kepolisian yang represif terhadap mahasiswa.
"Kami Mengecam tindakan oknum Aparat kepolisian yang represif terhadap massa aksi, ini kami sudah melakukan aksi sesuai aturan dan berjalan damai, Polisi lantas datang mengacaukannya" Tandas Rian Irawan. (HS).