Baca Juga :
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Disela-Sela Kepadatan Tugasnya, Bupati Lutim Sempatkan Kunjungi Warganya Yang Terkena Gizi Buruk
- DPRD Lutim Monitoring Pelaksanaan APBD TA 2018 Di Kecamatan Wotu
- Husler Kunjungi Warganya Yang Menjadi Korban Kebakaran
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
Wotu, batarapos.com
Sudirman (53) Warga Dusun Sumbernyiur, Desa Lampenai, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, sudah 4 (empat) tahun mengalami buta permanen, selain buta, 2 (Dua) tahun terakhir Sudirman hanya tinggal berdua dengan anaknya yang baru menyelesaikan sekolahnya di Tingkat Sekolah Dasar.
Saat masih sehat Sudirman dikenal sebagai sosok pekerja keras, ia juga merupakan muadzin tetap di salah satu masjid di Sumbernyiur, namun sejak jatuh sakit dan mengalami buta, Sudirman tak nampak lagi ditengah-tengah masyarakat.
Sebelum buta, Sudirman di ponis menderita gula darah, perlahan sebelah matanya mengalami kabur hingga saat kedua matanya mengalami buta permanen, saat itu dokter menghimbau agar dilakukan operasi namun lagi-lagi ia terkendala biaya, sehingga Sudirman harus pasrah menerima takdirnya.
Sudirman hanya dirawat oleh anaknya yakni Akram (13) yang baru menyelesaikan pendidikannya di bangku Sekolah Dasar (SD), saat ini Akram mendaftar di salah satu SMP di kecamatan Wotu, sementara Sudirman menginginkan agar anaknya sekolah di Pesantren, namun lagi-lagi terkendala biaya.
Harapan Sudirman, agar pemerintah dapat membantu meringankan bebannya, salah satu nya agar anaknya bisa sekolah di Pondok Pesantren, sebagaimana harapan lainnya agar anaknya kelak lebih dekat dengan ajaran agama.
Hasil pantauan batarapos.com, sejauh ini, keluarga Sudirman tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti Raskin yang saat ini dikenal dengan sebutan Rastra, Program keluarga Harapan (PKH) maupun bantuan-bantuan lainnya.
Laporan : HS
Editor : Astri