Nuha, Batarapos, - Ratusan jemaat Pentakosta Pouk Sorowako mengikuti kegiatan perayaan syukur yang berlangsung di halaman Gereja Pouk Sorowako, Minggu (20/5/18). Uniknya, pada perayaan tahun ini, seluruh jemaat menggunakan berbagai jenis pakaian adat, seperti adat Jawa, Bugis Makassar, Toraja, Bali, Manado Hingga Nusa Tenggara Timur.
Tidak hanya berkostum adat, mereka juga menampilkan berbagai kreasi adat, seperti tari-tarian dan parodi vokal grup yang semuanya dibingkai dalam sebuah keberagaman. Perayaan syukur ini terbilang istimewa karena juga dihadiri langsung oleh Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler didampingi Managemen PT. Vale, Bernandus Irmanto, hadir juga Kapolsek Nuha, Samurai Anata, Kabag Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Luwu Timur, Alimuddin Bachtiar.
Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler dalam sambutannya mengatakan, perayaan kali ini menjadi momentum yang strategis bagi seluruh umat Kristiani untuk membawa damai sejahtera bagi sesama.
Baca Juga :
Perayaan pesta syukur kali ini harus menjadi momentum positif bagi seluruh gereja untuk membawa damai sejahtera Allah. "Pesta syukur jemaat Pentakosta mengingatkan keluarga Kristiani bahwa sudah saatnya kita membangun paham keagamaan dengan penuh rasa toleransi, saling menghargai, dan saling menghormati. Karena, hanya dengan cara itu, kita dapat menerima pemahaman keagamaan dalam persepsi yang tepat," jelasnya.
Di tengah kebahagiaan, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Perayaan Hari Ibadah Pentakosta ini, Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler juga menekankan beberapa hal, seperti jadikanlah perayaan Pentakosta kali ini sebagai sarana pembawa damai sejahtera, pentakosta yang merangkul semua. Kedua, jemaat harus memiliki kesadaran akan nilai-nilai keberagaman dan kebhinnekaan. Ketiga, sangatlah penting bagi semua pihak untuk saling memahami, saling menghargai dan hormat-menghormati antara satu dengan yang lain.
"Karena perbedaan merupakan fitrah yang diciptakan Tuhan di muka bumi ini yang patut disyukuri agar saling mengenal antara satu dengan yang lain," ujar Bupati.
Selanjutnya, sambung Bupati, tetap menjaga silaturahim antara satu dengan lainnya, inilah hakekat prinsip hidup berdampingan dalam perbedaan, dan prinsip kebebasan beragama dalam bingkai toleransi.
"Terakhir, umat Kristiani di Luwu Timur harus selalu berusaha menjadi pribadi yang terpuji di mata Tuhan, sehingga dapat menyebarkan kedamaian sejahtera dimanapun dan dalam situasi apapun, guna memperkokoh kerukunan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, khususnya hidup rukun dan damai di Kabupaten Luwu Timur.
Selain itu, orang nomor satu di Kabupaten Luwu Timur ini juga menyinggung persiapan umat Kritiani jelang mengikuti Pesparawi ke XII tingkat Nasional.
Dikatakanya bahwa, Pemerintah Daerah Luwu Timur sebelumnya telah mempersiapkan dengan mengalokasikan anggaran Daerah untuk keikutsertaan rombongan Kabupaten Luwu Timur pada Pesparawi tingkat Nasional yang akan digelar di Pontianak. Selain Itu, pembinaan dan pendampingan tengah dilaksanakan demi menunjang persiapan yang matang dalam mengikuti ajang tingkat Nasional tersebut.
Sebelum menutup sambutanya, Husler juga menyampaikan bahwa, dirinya berharap bisa ikut berangkat dan memimpin langsung rombongan Pesparawi Kabupaten Luwu Timur berlaga di Pontianak mendatang. (hms/ikp/kominfo)