Wotu, Batarapos, - Krisis air bersih yang dialami warga Dusun Sumbernyiur, Desa Lampenai, Kecamatan Wotu berlangsung sejak dahulu, berbagai upaya pemerintah telah dilakukan guna mengatasi krisis air bersih, salah satunya memprogramkan pengadaan sumur yang juga berlangsung sejak dahulu, namun sayang pengadaan tersebut terkesan mubazir, pasalnya air hasil sumur bor juga tak dapat dinikmati karena kuning dan berkarat.
Baca Juga :
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Disela-Sela Kepadatan Tugasnya, Bupati Lutim Sempatkan Kunjungi Warganya Yang Terkena Gizi Buruk
- DPRD Lutim Monitoring Pelaksanaan APBD TA 2018 Di Kecamatan Wotu
- Husler Kunjungi Warganya Yang Menjadi Korban Kebakaran
Sekitar 75% warga menggunakan saringan air untuk memanfaatkan/mengkonsumsi air yang berkarat sejak dulu.
Warga di Dusun ini sempat berhayal jikah harapan dan keluhan mereka akan terjawab seiring dengan adanya pemasangan pipa PDAM yang melintas di sepanjang dusun ini sejak 2 tahun lalu.
Namun lagi-lagi harapan itu pupus, pasalnya masuki tahun ke 3 penampakan pipa PDAM terkesan jadi hiasan yang tidak dinikmati warga namun melintasi Dusun ini menghubungkan beberapa Desa di Kecamatan Wotu.
Tak hanya itu, warga semakin kecewa, pasalnya beberapa warga termasuk rumah ibadah telah mengajukan permohonan pemanfaatan air bersih ke kantor PDAM namun tidak direspon hingga detik ini, sehingga warga ancam akan memotong pipa PDAM yang melintasi Dusun namun tak dinikmati.
"Umur saya sudah 40an tahun, sejak lahir disini, saya tidak perna lihat dusun ini nikmati air bersih seperti daerah lain, ada lagi pipa PDAM, tapi hanya sekedar lewat mensuplai air ke Desa tetangga, kami sudah ajukan permohonan termasuk rumah ibadah tapi sudah hitung tahun tidak ada respon, baiknya ini pipa di potong saja, biar tidak menaruh kesan harapan" ungkap warga dengan nada kecewa.
Sementara salah seorang pegawai PDAM saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa semua berproses, sembari mengatakan jaringannya baru konek.
"Semua butuh proses, buktinya berapa pelanggan yang masukkan permohonan semua antri, jaringan juga baru konek" jawabnya melalui pesan singkat.
Saat ditanya soal waktu masa proses yang memakan waktu bertahun tahun untuk antri, sang pegawai hanya mampu menjawab "silahkan ke kantor biar jelas"
Sementara itu, terkait pengakuan "jaringan baru konek" sungguh hal yang mustahil, warga mengungkapkan jikah pipa PDAM terdapat beberapa titik yang jebol akibat tidak mampu menampung air, dan itu sudah berlangsung lama.
Laporan : HS
Editor : Astri
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p